Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi baru di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa mengkonsumsi kacang takaran sedang saat hamil dapat melindungi bayi dari alergi kacang.
Alergi kacang adalah bentuk alergi yang paling umum ditemukan di AS, mempengaruhi lebih dari 2,5 persen anak-anak. Peneliti belum mengidentifikasi penyebab pasti yang memicu alergi pada beberapa anak.
Sebuah studi baru menemukan bahwa jika ibu mengkonsumsi kacang dalam jumlah selama masa menyusui, bayi lebih mungkin terlindungi dari alergi kacang di masa kanak-kanak.
Alergi kacang tentu memicu gejala yang tidak menyenangkan, hal ini disebabkan sistem kekebalan tubuh seseorang yang alergi keliru mengidentifikasi protein kacang sebagai sesuatu yang berbahaya.
Reaksi alergi yang paling parah terhadap kacang tanah adalah anafilaksis, respons yang mengancam jiwa yang meliputi kesulitan bernapas, pembengkakan di tenggorokan, penurunan tekanan darah, kulit pucat atau bibir biru, pingsan dan pusing.
Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular di AS merekomendasikan untuk memperkenalkan makanan yang mengandung kacang tanah kepada bayi usia 4-6 bulan, setelah mereka memulai makanan padat.
Tim mengevaluasi sekitar 300 bayi, dengan ibu yang makan rata-rata lebih dari lima gram kacang per minggu, sementara 70 lainnya mengkonsumsi kurang dari lima gram per minggu. Sekitar 180 ibu menghindari kacang selama menyusui.
Para peneliti menemukan bahwa alergi kacang terjadi lebih jarang pada bayi yang ibunya mengonsumsi kacang dalam jumlah sedang saat menyusui jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kacang atau mengonsumsi kacang dalam jumlah besar.
"Konsumsi kacang takaran sedang tidak lebih dari lima gram saat menyusui memberikan efek perlindungan yang signifikan terhadap alergi kacang dan efek perlindungan yang terlihat," tulis para peneliti seperti dilansir Medicaldaily, Rabu (26/4).