Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memperkuat sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK), untuk menjamin keselamatan para pekerja pembangunan infrastruktur fisik.

"Kegiatan konstruksi bagian sektor pembangunan dengan kompleksitas dan risiko tinggi bagi keselamatan dan kesehatan, baik untuk pekerja maupun masyarakat," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Bangka Tengah Elly Irsyah usai membuka kegiatan bimbingan teknis bagi pekerja bangunan di Koba, Sabtu.

Elly mengatakan bimbingan teknis yang diikuti 62 pekerja konstruksi itu sangat penting sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan perlindungan kesehatan dan keselamatan pekerja konstruksi.

"Tetapi ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga tanggung jawab perusahaan untuk melindungi hak pekerja,” ujar Elly.

Ia menjelaskan bimbingan teknis bagi 62 pekerja konstruksi ini dilaksanakan sebagai implementasi UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

"Tentu saja ini bertujuan untuk menerapkan SMKK pada dunia konstruksi di Bangka Tengah," tambah Elly.

Menurut Elly, keselamatan dalam bekerja menjadi prioritas dalam pekerjaan bidang konstruksi, selain perlunya pengawasan dan evaluasi secara berkelanjutan.

"Dengan kegiatan bimbingan teknis SMKK ini diharapkan pemahaman tentang keselamatan konstruksi dapat terealisasi di lapangan, tidak hanya menjadi teori namun dapat langsung diterapkan," kata Elly.

Namun demikian, kata dia, keselamatan bukan hanya persoalan fisik saja, juga keselamatan nama baik Kabupaten Bangka Tengah dengan menghadirkan pembangunan fisik yang benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Selain itu, dengan adanya bimbingan teknis ini diharapkan dapat mengurangi "human error" dalam pelaksanaan konstruksi, meningkatkan produktivitas dan mutu pelayanan jasa konstruksi, juga meningkatkan komitmen terhadap standar kualitas kerja tenaga konstruksi," kata Elly Irsyah.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021