Edison warga Desa Kulur, Kecamatan Lubuk Besar tak menyangka rumah yang dihuninya akan direnovasi oleh PT Timah Tbk. Rumah peninggalan orang tuanya yang mengalami berbagai kerusakan memang telah sudah selayaknya untuk diperbaiki.
Beberapa bagian rumah yang tebuat dari papan ini sudah bolong, lantai semennya sudah pecah, beberapa kayu hampir ambruk dan atap yang sudah mulai bolong membuat mereka kehujanan saat hujan.
Bapak dua anak ini sudah lama ingin memperbaiki rumahnya, namun apa daya kondisi ekonomi yang pas-pasan membuat mereka harus bertahan dalam keadaan ini.
Edison yang bekerja sebagai buruh tani serabutan ini menceritakan, dirinya memilki impian untuk merenovasi rumahnya menjadi rumah beton.
"Ya sudah lama punya niat untuk memperbaikinya, tapi penghasilan hanya pas-pasan, hanya cukup untuk makan sehari-hari. Jadi ya begini lah kondisinya," katanya saat pembongkaran rumah untuk direnovasi PT Timah Tbk, Senin (18/10/2021).
Dia menceritakan, di saat musim hujan seperti ini terkadang ada binatang yang masuk ke rumah dari papan yang sudah bolong itu.
"Kadang-kadang ada kelipan, ular masuk dari sela-sela papan yang bolong. Apalagi musim hujan seperti ini, semen ini juga ada yang pecah jadi mungkin binantang dari bawah juga keluar," ujar Edison.
Lelaki 43 tahun ini menempati rumah ini bersama dua anaknya dan istrinya. Kesehariannya ia bekerja sebagai buruh pemetik sawit dan petani karet. Dengan penghasilan pas-pasan ini dia hanya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saya tidak menyangka rumah ini akan diperbaiki. Dikabarin sama PT Timah Tbk lalu difasilitasi pemerintah Desa. Saya senang sekali dan langsung bilang ke istri bener-bener senang dan bersyukurlah. Kalau pakai biaya sendiri entah kapan akan bisa perbaiki rumah ini," katanya.
Dia beruntung rumahnya akan dibangun permanen, sehingga tak ada lagi kekhawatiran darinya akan dimasuki berbagai binatang yang dapat membahayakan anaknya.
"Bersyukur sekali rumah ini bisa diperbaiki, sehingga kami bisa tinggal di rumah yang lebih layak lagi. Terimakasih lah kepada PT Timah yang sudah memperbaiki rumah saya ini," sebutnya.
Senada dengan diungkapkan Wati Istri Edison, kata Wati ini seperti baginya rumah mereka bisa diperbiaki.
"Sangat senang, kadang kalau angin atap rumah kami terbang. Itu bocor semua, senang lah pokoknya ini akan diperbaiki PT Timah," ujarnya.
Selama rumah ini direnovasi, mereka untuk sementara menempati rumah bagian belakang. Jika tidak memungkinkan mereka akan menumpang di rumah kerabat.
"Tinggal di sini lah di bagian belakang kan belum direnovasi. Kalau tinggal sementara banyak lah di sini ada rumah orang tua, ada rumah saudara," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Kulur Dori Faisal mengatakan, rumah Edison memang sudah layak diperbaiki. Sebelumnya, rumah Edison memang telah diusulkan untuk menjadj penerima bantuan rumah layak huni dari program pemerintah. Hanya saja masih menunggu giliran.
"Rumah ini sudah kami usulkan memang untuk dibantu diperbaiki. Tapi kan ini menunggu giliran, anggaran juga terbatas dan koutanya terbatas. Makanya kita bersyukur dengan adanya PT Timah bantu rumah ini bisa mengurangi jumlah rumah tidak layak huni di Desa Kulur ini," katanya.
Menurutnya, Edison juga menjadi salah satu penerima bantuan sosial karena memang secara ekonomi masih di bawah rata-rata.
"Kita apresiasi PT Timah Tbk yang sudah membantu masyarakat kita dengan merenovasi rumah tidak layak huni menjadi layak huni. Kita berharap ada program lagi seperti untuk masyarakat lainnya, karena kan ini sangat membantu," ujarnya.
Ia menilai, PT Timah Tbk telah menyalurkan banyak bantuan sosial kepada masyarakat di Desa mereka seperti bantuan pengobatan dan lainnya.
"Banyak bantuan sosial di sini seperti hewan kurban, bantuan biaya pengobatan orang sakit dan lainnya, kita berharap akan terus seperti ini sehingga semakin banyak masyarakat yang terbantu," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Beberapa bagian rumah yang tebuat dari papan ini sudah bolong, lantai semennya sudah pecah, beberapa kayu hampir ambruk dan atap yang sudah mulai bolong membuat mereka kehujanan saat hujan.
Bapak dua anak ini sudah lama ingin memperbaiki rumahnya, namun apa daya kondisi ekonomi yang pas-pasan membuat mereka harus bertahan dalam keadaan ini.
Edison yang bekerja sebagai buruh tani serabutan ini menceritakan, dirinya memilki impian untuk merenovasi rumahnya menjadi rumah beton.
"Ya sudah lama punya niat untuk memperbaikinya, tapi penghasilan hanya pas-pasan, hanya cukup untuk makan sehari-hari. Jadi ya begini lah kondisinya," katanya saat pembongkaran rumah untuk direnovasi PT Timah Tbk, Senin (18/10/2021).
Dia menceritakan, di saat musim hujan seperti ini terkadang ada binatang yang masuk ke rumah dari papan yang sudah bolong itu.
"Kadang-kadang ada kelipan, ular masuk dari sela-sela papan yang bolong. Apalagi musim hujan seperti ini, semen ini juga ada yang pecah jadi mungkin binantang dari bawah juga keluar," ujar Edison.
Lelaki 43 tahun ini menempati rumah ini bersama dua anaknya dan istrinya. Kesehariannya ia bekerja sebagai buruh pemetik sawit dan petani karet. Dengan penghasilan pas-pasan ini dia hanya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saya tidak menyangka rumah ini akan diperbaiki. Dikabarin sama PT Timah Tbk lalu difasilitasi pemerintah Desa. Saya senang sekali dan langsung bilang ke istri bener-bener senang dan bersyukurlah. Kalau pakai biaya sendiri entah kapan akan bisa perbaiki rumah ini," katanya.
Dia beruntung rumahnya akan dibangun permanen, sehingga tak ada lagi kekhawatiran darinya akan dimasuki berbagai binatang yang dapat membahayakan anaknya.
"Bersyukur sekali rumah ini bisa diperbaiki, sehingga kami bisa tinggal di rumah yang lebih layak lagi. Terimakasih lah kepada PT Timah yang sudah memperbaiki rumah saya ini," sebutnya.
Senada dengan diungkapkan Wati Istri Edison, kata Wati ini seperti baginya rumah mereka bisa diperbiaki.
"Sangat senang, kadang kalau angin atap rumah kami terbang. Itu bocor semua, senang lah pokoknya ini akan diperbaiki PT Timah," ujarnya.
Selama rumah ini direnovasi, mereka untuk sementara menempati rumah bagian belakang. Jika tidak memungkinkan mereka akan menumpang di rumah kerabat.
"Tinggal di sini lah di bagian belakang kan belum direnovasi. Kalau tinggal sementara banyak lah di sini ada rumah orang tua, ada rumah saudara," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Kulur Dori Faisal mengatakan, rumah Edison memang sudah layak diperbaiki. Sebelumnya, rumah Edison memang telah diusulkan untuk menjadj penerima bantuan rumah layak huni dari program pemerintah. Hanya saja masih menunggu giliran.
"Rumah ini sudah kami usulkan memang untuk dibantu diperbaiki. Tapi kan ini menunggu giliran, anggaran juga terbatas dan koutanya terbatas. Makanya kita bersyukur dengan adanya PT Timah bantu rumah ini bisa mengurangi jumlah rumah tidak layak huni di Desa Kulur ini," katanya.
Menurutnya, Edison juga menjadi salah satu penerima bantuan sosial karena memang secara ekonomi masih di bawah rata-rata.
"Kita apresiasi PT Timah Tbk yang sudah membantu masyarakat kita dengan merenovasi rumah tidak layak huni menjadi layak huni. Kita berharap ada program lagi seperti untuk masyarakat lainnya, karena kan ini sangat membantu," ujarnya.
Ia menilai, PT Timah Tbk telah menyalurkan banyak bantuan sosial kepada masyarakat di Desa mereka seperti bantuan pengobatan dan lainnya.
"Banyak bantuan sosial di sini seperti hewan kurban, bantuan biaya pengobatan orang sakit dan lainnya, kita berharap akan terus seperti ini sehingga semakin banyak masyarakat yang terbantu," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021