Pangkalpinang (Antara Babel) - Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, menurun karena daya beli masyarakat di daerah itu melemah.

"Menjelang puasa Ramadhan tahun ini, volume  muatan kapal yang dibongkar hanya 30 ribu ton kubik dibanding bulan sebelumnya mencapai 70 ribu ton kubik," kata Ketua Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Pangkalbalam Ghazali di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan, penurunan bongkar berbagai kebutuhan pokok ini merupakan dampak dari anjloknya harga hasil penambangan timah, perkebunan karet, sawit dan perkebunan masyarakat lainnya.

"Saat ini, para pengusaha membatasi pasokan berbagai kebutuhan karena permintaan masyarakat yang juga mengalami penurunan yang drastis," ujarnya.

Saat ini, kata dia, barang muatan kapal yang dibongkar di Pelabuhan Pangkalbalam masih didominasi pupuk untuk kebutuhan perkebunan, sementara kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, tepung, minyak goreng dan bahan kelontongan lainnya kurang.

"Saat ini, pasokan pupuk dari berbagai daerah cukup meningkat, karena permintaan pupuk pengusaha perkebunan sawit dan petani yang tinggi," katanya.

Menurut dia, biasanya aktivitas bongkar berbagai kebutuhan pokok menjelang puasa Ramadhan mengalami peningkatan yang cukup tinggi, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menyambut puasa dan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada Juli tahun ini.

"Aktivitas bongkar muatan kapal ini akan meningkat, apabila perekonomian masyarakat kembali membaik seiring membaiknya harga hasil pertambangan dan perkebunan masyarakat daerah ini," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015