DPRD Pangkalpinang meminta kepada dinas PUPR kota setempat untuk bergerak cepat menyelesaikan permasalahan bau yang tidak sedap di Pasar Pagi Kampung Melayu yang dikeluhkan para pedagang pasar itu.

"Sudah sekitar tiga hari para pedagang dan masyarakat yang berada di pasar pagi mengeluhkan bau yang tidak sedap, sudah banyak warga yang mengeluhkan tentang masalah ini, namun kami belum melihat ada dari dinas terkait untuk menyelesaikannya," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady, Selasa.

Ia mengatakan, kemungkinan bau tidak sedap tersebut berasal dari selokan yang tersumbat, sehingga airnya mengalir sampai ke jalan dan bau yang tidak sedap menyebar kemana-mana.

"UPT pasar sebaiknya cepat tanggap berkoordinasi dengan dinas terkait baik itu dinas pekerjaan umum maupun dinas perhubungan," katanya.

Menurutnya penataan pasar pagi yang semerawut dan semakin semerawut setiap hari seharusnya menjadi bahan evaluasi oleh UPT Pasar. 

"Jangan sampai dibiarkan terus menerus seperti ini, pedagang semakin bertambah dan memakan badan jalan serta sampah kotoran menumpuk sehingga memenuhi badan jalan," ujarnya.

Ia mengatakan, Pangkalpinang adalah kota perdagangan dan jasa sebaiknya memperhatikan hal-hal seperti ini, jangan sampai kenyamanan masyarakat dalam berbelanja di pasar terganggu.

"Saya kira perlu ada reformasi di upeti pasal penataan yang rapi dan jangan sampai terkesan kumuh seperti saat ini. Hasil pemantauan kami semakin banyak pedagang yang berjualan memakan badan jalan, baik penjual mainan maupun buah buahan. Ini sebaiknya yang di rapikan jangan sampai menjadi salah satu penyumbang kemacetan di pasar pagi," katanya.

Ia berharap bau yang tidak sedap ini dan semrawutnya pasar dapat segera diselesaikan oleh dinas terkait dan jangan terlalu lama, sehingga menimbulkan permasalahan baru.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021