PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) membuka wawasan para mahasiswa tentang kegiatan resi gudang sebagai salah satu bagian kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

"Para mahasiswa ini nantinya akan menjadi pelaku ekonomi dan ujung tombak pembangunan, dengan memahami pentingnya resi gudang diharapkan mereka bisa menjadi agen perubahan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Agung Rihayanto dalam siaran pers yang diterima Antara di Pangkalpinang, Kamis.

Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terus dilakukan dengan berbagai pola, salah satunya dengan menggelar kuliah umum tentang sistem resi gudang kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Agung Rihayanto mengatakan, kegiatan edukasi kepada mahasiswa yang saat ini sedang menimba ilmu ekonomi dan bisnis menjadi hal yang penting dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait resi gudang dan bisa memanfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat.

Menurut dia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan sistem resi gudang, namun memiliki tantangan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat instrumen tersebut.

"Selain edukasi kepada para petani dan pemilik komoditas, kami juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para mahasiswa yang kami jalankan melalui KBI E-ducentre dengan program 'KBI Goes to Campus'. Rencananya kami terus menjalankan program ini ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia," ujarnya.

Sebagai pusat registrasi resi gudang, KBI akan terus mengajak semua pemangku kepentingan turut serta melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

Saat ini KBI melalui KBI E-ducentre sedang menyusun berbagai materi agar bisa dimanfaatkan perguruan tinggi untuk dimasukkan dalam mata kuliah, khususnya terkait sistem resi gudang yang menjadi bagian dari pengetahuan tentang "supply chain".

Selain itu, KBI E-ducentre juga akan membuka kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi untuk bersama-sama melakukan riset-riset pengembangan resi gudang.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta Prof Djoko Suhardjanto memberikan apresiasi kepada PT KBI dengan adanya kuliah umum tentang sistem resi gudang karena memberikan wawasan baru kepada para mahasiswa.

Menurut dia, sistem resi gudang merupakan salah satu terobosan yang diharapkan dapat membantu petani dan kelompok tani maupun usaha kecil dan menengah yang selama ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses permodalan, terutama melalui pinjaman kredit.

"Dengan mengikuti kuliah umum ini kami harapkan dapat membuka wacana bagi para mahasiswa sehingga nantinya dapat ikut memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia," kata Prof Djoko.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Widiastuti yang hadir dalam kuliah umum itu menyebutkan, Bappebti mengapresiasi langkah PT KBI memberikan edukasi dan sosialisasi terkait sistem resi gudang dalam upaya bersama mendorong keberhasilan sistem resi gudang.

Selain sosialisasi sebagai bentuk penyampaian informasi dan edukasi, keberhasilan Resi Gudang dapat dirasakan apabila lima faktor kunci keberhasilan dapat terpenuhi, yaitu koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah, profesionalitas pengelola gudang, adanya kelengkapan dan dukungan lembaga, sarana prasarana serta infrastruktur, adanya akses hulu sampai dengan hilir dan pemilik komoditi yang mandiri.

"Kedepannya, Bappebti akan terus mengajak para pemangku kepentingan dalam ekosistem resi gudang bersama-sama melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat resi gudang," katanya.

Sistem resi gudang merupakan kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan dan penyelesaian transaksi resi gudang, sedangkan resi gudang adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2021 yang merupakan Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2020 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang dapat disimpan dalam sistem resi gudang, komoditas yang dapat masuk ke sistem resi gudang meliputi beras, gabah, jagung, kopi, kakao, karet, garam, lada, pala, ikan, bawang merah, rotan, kopra, teh, rumput laut, gambir, timah, gula putih kristal, kedelai serta ayam karkas beku.

Data dari PT KBI (Persero) sebagai pusat registrasi resi gudang menyebutkan, sampai dengan kuartal III tahun 2021 jumlah resi gudang yang telah diregistrasi mencapai 481 RG, dari 10 komoditas dengan total volume 9,932 juta kilogram, sedangkan dari sisi pembiayaan, sampai dengan kuartal III tahun 2021, tercatat pembiayaan resi gudang sebesar Rp215,1 miliar.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021