Ramayana terus eksis dalam mengembangkan usaha dan memasarkan produknya. Memiliki Brand ‘Kerupuk Umak’ wanita yang tinggal di Air Seruk ini memproduksi kerupuk ketumbar, keripik udang dan keripik kerang. 

Merintis usaha sejak tahun 2017 silam, kerupuk ketumbar yang diproduksi Ramayana merupakan produk unggulannya. Selain memiliki rasa yang unik dan khas kerupuk ketumbar juga kaya manfaat untuk kesehatan. 

"Kerupuk ini beda, makannya bisa dengan apa saja seperti nasi, bakso atau sambal, bisa juga untuk cemilan, apalagi ada ciri khas ketumbar," kata Owner Kerupuk Umak, Ramayana.

Ia menceritakan, kerupuk ketumbar sudah cukup dikenal masyarakat dan perminatannya cukup banyak. Hal ini terbukti di saat pandemi Covid-19 kerupuk Ketumbar bahkan tidak mengalami penurunan permintaan. Berbeda halnya dengan produk lainnya. 

“Saat pandemi lalu kerupuk ketumbar tidak mengalami penurunan omset, kalau untuk keripik memang ada penurunan. Tapi dengan kondisi sekarang sudah mulai pulih kembali karena aktivitas masyarakat mulai lancar,” katanya.

Menurut Ramayana, dirinya dalam satu minggu bisa memproduksi dua kali kerupuk maupun keripik, dalam satu kali produksi dirinya bisa membuat ratusan bungkus keripik dan kerupuk. 

" Seminggu itu kita dua kali produksi, bisa sampai 140 bungkus dalam sekali produksi dan itu seminggu habis biasanya," paparnya.

Seiring dengan mulai meningkatnya permintaan, Ia memiliki keterbatasan modal untuk terus mengembangkan usahanya, akhirnya pada tahun 2019 dirinya memutuskan untuk memanfaatkan program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk. 

Tak disangkanya, setelah mendapatkan modal dari PT Timah Tbk dan bisa meningkatkan produksi, permintaan akan kerupuk ketumbar kian meningkat, karena PT Timah Tbk juga membantu mempromosikan produknya. 

" Sebelumnya kendala modal dan pemasaran tidak luas, tapi setelah jadi mitra timah kita dapat tambahan modal, sehingga produksi lebih lama dan produknya lebih banyak apalagi pemasaran lebih banyak dikenal," sebutnya.

Diakuinya, memang masih ada beberapa kendala dalam memproduksi kerupuk dan keripik Umak, pasalnya ia masih bergantung pada cuaca untuk mengeringkan kerupuk. 

Selain itu, untuk produk keripik, Ramayana juga kesulitan dalam hal bahan baku karena tergantung musim. Namun, ia bersyukur setelah jadi mitra binaan PT Timah Tbk dirinya bisa menyetok lebih banyak bahan baku seperti kerang dan udang. 

“Kita masih bergantung pada cuaca, sebab penjemuran masih menggunakan panas matahari. Ditambah lagi bahan baku semisal kerang masih tergantung musiman, maka dari itu ketika ada bahan kerang harus membeli dengan jumlah banyak sehingga disimpan,” sebutnya.

Saat ini, produknya sudah dipasarkan secara online, toko oleh-oleh, minimarket dan warung bakso.

“Penjualan sudah merambah online dan ada juga dijual langsung. Semoga produk ini semakin laris,” katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021