Bunda PAUD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi kembali menekankan bahwa pentingnya pendidikan anak usia dunia, untuk melahirkan generasi emas dimasa yang akan datang.
"Bunda PAUD memiliki peran penting dalam pendidikan anak usia dini. Karena pada usia 0-6 tahun, otak anak telah berkembang hingga 80 persen. Maka ini menjadi kunci untuk pembentukkan karakter anak," kata Melati Erzaldi saat memimpin rapat koordinasi dan advokasi Bunda PAUD Babel, di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, apresiasi yang diberikan untuk Bunda PAUD Kabupaten/Kota dengan kategori terbaik bukanlah sekedar menjadi ajang, tetapi ini sebagai tolak ukur kualitas kerja untuk menggerakkan bunda-bunda paud yang ada di daerah masing-masing.
Para pendidik di tenaga paud juga harus mendapat perhatian dan inilah peran dari Bunda Paud. Menjembatani, mengasosasi, dan berkomunikasi dengan kepala daerah agar bisa menyerap aspirasi mereka.
"Jika kita mau mengharapkan generasi emas, di usia inilah bagusnya kita tekankan, paud holistik integratif yang berkualitas. Tidak hanya peran dinas pendidikan saja, jadi kita harus berkolaborasi dan bersinergi dengan dinas terkait, bahkan pihak swasta untuk sama-sama menggarap usia dini," ujarnya.
Pada kesempatan ini, tujuh perwakilan dari Bunda Paud se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memaparkan, mulai dari permasalahan yang di hadapi, laporan hasil kegiatan, penyerapan dana serta cara mengatasi permasalahan dari pokja daerah masing-masing.
Melati Erzaldi mendengarkan dengan seksama satu persatu pemaparan dari Bunda paud se-Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan menanggapi secara global.
"Saya mengambil garis besar dari paparan-paparan teman semua, bahwa hampir semua teman dari kabupaten/kota sudah melaksanakan 85 persen penyerapan dengan baik dari dana Kemendikbudristek," ujarnya.
Melati juga mengungkapkan bahwa saat ini masih banyak yang belum melihat betapa penting dan krusialnya pendidikan anak usia dini. Padahal ini membutuhkan peran banyak orang.
"Membesarkan anak tidak cukup hanya dengan peran tenaga didik atau bahkan orang tua saja. Tapi perlu berkesinambungan, agar tercipta generasi emas di tahun 2045 nanti," jelasnya.
Terkait program parenting, Ia berharap bunda paud bisa memprogramkan ini melalui anggaran dinas pendidikan, bisa dilakukan 2-3 kali dalam setahun. Dengan kerja keras tanpa henti, Ketua Melati yakin orang tua akan paham dengan peran mereka.
Harapannya, semua sama-sama berjalan, berkolaborasi menciptakan generasi emas yang unggul dan bisa bersaing dengan negara-negara lain.
Asesor Badan Akreditasi Nasional (BAN) Paud Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bunda Desi Susilawati juga mengungkapkan terkait akreditasi yang merupakan tolok ukur untuk meningkatkan kualitas.
"Saat ini Pokja Babel masih di tahap akhir dalam proses validasinya. Proses akreditasi terus berjalan. Semoga ini bisa menjadi pemicu lembaga-lembaga lain yang belum terakreditasi untuk mengakreditasi lembaganya, sehingga akan menjadi lembaga berkualitas sesuai dengan harapan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Bunda PAUD memiliki peran penting dalam pendidikan anak usia dini. Karena pada usia 0-6 tahun, otak anak telah berkembang hingga 80 persen. Maka ini menjadi kunci untuk pembentukkan karakter anak," kata Melati Erzaldi saat memimpin rapat koordinasi dan advokasi Bunda PAUD Babel, di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, apresiasi yang diberikan untuk Bunda PAUD Kabupaten/Kota dengan kategori terbaik bukanlah sekedar menjadi ajang, tetapi ini sebagai tolak ukur kualitas kerja untuk menggerakkan bunda-bunda paud yang ada di daerah masing-masing.
Para pendidik di tenaga paud juga harus mendapat perhatian dan inilah peran dari Bunda Paud. Menjembatani, mengasosasi, dan berkomunikasi dengan kepala daerah agar bisa menyerap aspirasi mereka.
"Jika kita mau mengharapkan generasi emas, di usia inilah bagusnya kita tekankan, paud holistik integratif yang berkualitas. Tidak hanya peran dinas pendidikan saja, jadi kita harus berkolaborasi dan bersinergi dengan dinas terkait, bahkan pihak swasta untuk sama-sama menggarap usia dini," ujarnya.
Pada kesempatan ini, tujuh perwakilan dari Bunda Paud se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memaparkan, mulai dari permasalahan yang di hadapi, laporan hasil kegiatan, penyerapan dana serta cara mengatasi permasalahan dari pokja daerah masing-masing.
Melati Erzaldi mendengarkan dengan seksama satu persatu pemaparan dari Bunda paud se-Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan menanggapi secara global.
"Saya mengambil garis besar dari paparan-paparan teman semua, bahwa hampir semua teman dari kabupaten/kota sudah melaksanakan 85 persen penyerapan dengan baik dari dana Kemendikbudristek," ujarnya.
Melati juga mengungkapkan bahwa saat ini masih banyak yang belum melihat betapa penting dan krusialnya pendidikan anak usia dini. Padahal ini membutuhkan peran banyak orang.
"Membesarkan anak tidak cukup hanya dengan peran tenaga didik atau bahkan orang tua saja. Tapi perlu berkesinambungan, agar tercipta generasi emas di tahun 2045 nanti," jelasnya.
Terkait program parenting, Ia berharap bunda paud bisa memprogramkan ini melalui anggaran dinas pendidikan, bisa dilakukan 2-3 kali dalam setahun. Dengan kerja keras tanpa henti, Ketua Melati yakin orang tua akan paham dengan peran mereka.
Harapannya, semua sama-sama berjalan, berkolaborasi menciptakan generasi emas yang unggul dan bisa bersaing dengan negara-negara lain.
Asesor Badan Akreditasi Nasional (BAN) Paud Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bunda Desi Susilawati juga mengungkapkan terkait akreditasi yang merupakan tolok ukur untuk meningkatkan kualitas.
"Saat ini Pokja Babel masih di tahap akhir dalam proses validasinya. Proses akreditasi terus berjalan. Semoga ini bisa menjadi pemicu lembaga-lembaga lain yang belum terakreditasi untuk mengakreditasi lembaganya, sehingga akan menjadi lembaga berkualitas sesuai dengan harapan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021