Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyatakan dua kunci sukses Indonesia dalam menghadapi masa Natal dan Tahun Baru tanpa lonjakan kasus dengan menjaga prokes dan vaksinasi.
“Kunci kesuksesan kita menghadapi periode Natal dan tahun baru nanti ada dua, yaitu yang pertama kesadaran masyarakat untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak, serta tidak menunda-nunda untuk divaksin,” ujar Wiku dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan COVID-19 yang diikuti di Jakarta melalui Youtube BNPB Indonesia, Kamis.
Sementara kunci sukses kedua menurut Wiku adalah keseriusan pemerintah dalam pengawasan protokol kesehatan, dan distribusi vaksin di wilayah yang cakupannya masih rendah.
Saat ini menurut Wiku, dapat dikatakan Indonesia dapat melakukan kegiatan masyarakat yang kembali normal dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun meskipun sudah menjadi kebijakan, penggunaan masker ini tidak sepenuhnya diawasi dengan baik.
“Karena nyatanya di beberapa tempat umum seperti terminal dan pasar rakyat masih banyak terjadi pelanggaran,” ujar dia.
Oleh karena itu, kepatuhan protokol kesehatan harus diterapkan dan diawasi secara serius, dengan memastikan terdapat satgas di setiap tempat umum. Sebab jika lengah, potensi terjadinya kenaikan kasus akan semakin besar, kata Wiku.
Selain itu cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia juga harus terus dikejar oleh pemerintah, mengingat saat ini masih kurang dari 50 persen menurut Wiku.
Cakupan dosis lengkap menjadi fokus target capaian pemerintah, karena dengan dosis lengkap masyarakat dapat terlindungi secara maksimal dibandingkan hanya dosis satu saja.
“Maka dari itu tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa lolos dari ancaman gelombang ketiga pasca periode Natal dan tahun baru nanti, jika setidaknya penerapan protokol kesehatan serta cakupan vaksinasi terus ditingkatkan,” ujar Wiku.
Wiku mengatakan hal tersebut memang tidak mudah, namun dengan gotong-royong antara seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah ini bisa saja tercapai.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
“Kunci kesuksesan kita menghadapi periode Natal dan tahun baru nanti ada dua, yaitu yang pertama kesadaran masyarakat untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak, serta tidak menunda-nunda untuk divaksin,” ujar Wiku dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan COVID-19 yang diikuti di Jakarta melalui Youtube BNPB Indonesia, Kamis.
Sementara kunci sukses kedua menurut Wiku adalah keseriusan pemerintah dalam pengawasan protokol kesehatan, dan distribusi vaksin di wilayah yang cakupannya masih rendah.
Saat ini menurut Wiku, dapat dikatakan Indonesia dapat melakukan kegiatan masyarakat yang kembali normal dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun meskipun sudah menjadi kebijakan, penggunaan masker ini tidak sepenuhnya diawasi dengan baik.
“Karena nyatanya di beberapa tempat umum seperti terminal dan pasar rakyat masih banyak terjadi pelanggaran,” ujar dia.
Oleh karena itu, kepatuhan protokol kesehatan harus diterapkan dan diawasi secara serius, dengan memastikan terdapat satgas di setiap tempat umum. Sebab jika lengah, potensi terjadinya kenaikan kasus akan semakin besar, kata Wiku.
Selain itu cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia juga harus terus dikejar oleh pemerintah, mengingat saat ini masih kurang dari 50 persen menurut Wiku.
Cakupan dosis lengkap menjadi fokus target capaian pemerintah, karena dengan dosis lengkap masyarakat dapat terlindungi secara maksimal dibandingkan hanya dosis satu saja.
“Maka dari itu tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa lolos dari ancaman gelombang ketiga pasca periode Natal dan tahun baru nanti, jika setidaknya penerapan protokol kesehatan serta cakupan vaksinasi terus ditingkatkan,” ujar Wiku.
Wiku mengatakan hal tersebut memang tidak mudah, namun dengan gotong-royong antara seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah ini bisa saja tercapai.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021