Koba (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, mewaspadai kemungkinan jajanan puasa mengandung zat berbahaya dijual di sejumlah pasar Ramadhan.

"Untuk mengantisipasi itu, kami akan melakukan pengecekan bersama BPOM di sejumlah pasar Ramadhan di Bangka Tengah," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah Bahrun S Siregar di Koba, Rabu.

Ia menjelaskan, Dinkes dan BPOM akan mengambil sampel aneka menu jajanan berbuka puasa yang digelar di beberapa titik untuk memastikan tidak mengandung zat berbahaya.

"Sampel itu diteliti, jika ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya maka kami tarik dari peredaran karena bisa membahayakan kesehatan masyarakat," ujarnya.

Ia menjelaskan, makanan dan minuman berbahaya untuk berbuka puasa bisa dikenali dari warna, bau dan bentuk fisiknya.
    
"Maka kami mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati membeli makanan dan minuman berbuka puasa, terutama untuk warna mencolok karena biasanya mengandung zat pewarna," ujarnya.

Ia menjelaskan, ciri-ciri lain makanan dan minuman yang berbahaya yaitu warna yang mulai pudar dan produk mengeluarkan cairan hingga menyebabkan perubahan pada bentuk fisik aslinya.

"Tahun sebelumnya, kami juga melakukan pengecekan terhadap jajanan berbuka puasa yang dijual di pasar Ramadhan, tidak ditemukan menu yang mengandung zat berbahaya," ujarnya.

Ia juga berharap dalam Ramadhan tahun ini tidak ditemukan makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya.

"Tidak hanya itu, kami juga meminta masyarakat mewaspadai peredaran makanan dan minuman berbahaya menjelang Hari Raya Idul Fitri," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015