Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggandeng PT Indonesia Comnets Plus (Icon+) untuk bersama-sama mewujudkan rencana program digitalisasi desa.
"Kami berharap dengan adanya kerja sama ini berbagai layanan kepada masyarakat akan semakin baik, cepat dan hemat, hingga di tingkat desa," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Selasa.
Selain meningkatkan pelayanan publik, dengan adanya kerja sama tersebut diharapkan mampu mengatasi permasalahan ketersediaan sinyal komunikasi dan internet atau "blank spot" yang masih banyak ditemukan di daerah itu.
"Kerja sama dalam rangka mewujudkan program digitalisasi desa ini kami harapkan akan memperlancar komunikasi dan memang untuk saat ini ketersediaan sinyal komunikasi dan internet memang sudah tuntutan zaman," ujarnya.
Ia berpesan kepada perusahaan negara tersebut untuk memastikan seluruh desa di Bangka Barat mendapatkan sambungan jaringan dan layanan internet yang bagus dan lancar.
Dengan adanya sinyal lancar akan memudahkan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat seiring dengan rencana pengembangan program digitalisasi desa.
"Ketersediaan sinyal ini tuntutan zaman dan nantinya pejabat pemerintah akan sangat terbantu karena bisa kerja dari mana saja," ujarnya.
Menurut dia digitalisasi desa merupakan salah satu rencana pembangunan daerah yang sejak awal sudah disiapkan guna mempertajam alih teknologi dari manual ke digital sesuai tuntutan kebutuhan saat ini.
"Kebutuhan pelayanan dan pemerintahan saat ini dituntut serba cepat, transparan dan hemat, seperti penyusunan anggaran, perencanaan pembangunan, pelayanan administrasi kependudukan dan lainnya, bahkan di masa pandemi ini semua serba menggunakan 'barcode'. Kita semua dituntut ke arah itu," kata Sukirman.
Dipilihnya Icon+ sebagai mitra dalam program digitalisasi desa karena memiliki jaringan infrastruktur kuat dan bisa menjangkau hingga pelosok mengikuti jangkauan jaringan listrik PT PLN (Persero).
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Kami berharap dengan adanya kerja sama ini berbagai layanan kepada masyarakat akan semakin baik, cepat dan hemat, hingga di tingkat desa," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Selasa.
Selain meningkatkan pelayanan publik, dengan adanya kerja sama tersebut diharapkan mampu mengatasi permasalahan ketersediaan sinyal komunikasi dan internet atau "blank spot" yang masih banyak ditemukan di daerah itu.
"Kerja sama dalam rangka mewujudkan program digitalisasi desa ini kami harapkan akan memperlancar komunikasi dan memang untuk saat ini ketersediaan sinyal komunikasi dan internet memang sudah tuntutan zaman," ujarnya.
Ia berpesan kepada perusahaan negara tersebut untuk memastikan seluruh desa di Bangka Barat mendapatkan sambungan jaringan dan layanan internet yang bagus dan lancar.
Dengan adanya sinyal lancar akan memudahkan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat seiring dengan rencana pengembangan program digitalisasi desa.
"Ketersediaan sinyal ini tuntutan zaman dan nantinya pejabat pemerintah akan sangat terbantu karena bisa kerja dari mana saja," ujarnya.
Menurut dia digitalisasi desa merupakan salah satu rencana pembangunan daerah yang sejak awal sudah disiapkan guna mempertajam alih teknologi dari manual ke digital sesuai tuntutan kebutuhan saat ini.
"Kebutuhan pelayanan dan pemerintahan saat ini dituntut serba cepat, transparan dan hemat, seperti penyusunan anggaran, perencanaan pembangunan, pelayanan administrasi kependudukan dan lainnya, bahkan di masa pandemi ini semua serba menggunakan 'barcode'. Kita semua dituntut ke arah itu," kata Sukirman.
Dipilihnya Icon+ sebagai mitra dalam program digitalisasi desa karena memiliki jaringan infrastruktur kuat dan bisa menjangkau hingga pelosok mengikuti jangkauan jaringan listrik PT PLN (Persero).
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021