Israel akan menawarkan suntikan penguat kedua anti COVID-19 ketika Omicron yang menyebar cepat memaksa negara-negara di seluruh dunia untuk memberlakukan pembatasan baru beberapa hari sebelum Natal.
Namun, sebuah penelitian di Afrika Selatan menawarkan secercah harapan tentang tingkat bahaya varian baru tersebut.
Eropa
* Inggris mulai Rabu mengurangi periode isolasi diri COVID-19 menjadi tujuh hari --dari 10 hari-- untuk orang-orang di Inggris yang mendapatkan hasil negatif pada tes cepat dua hari berturut-turut.
* Finlandia akan membatasi jam buka restoran untuk mengekang peningkatan infeksi dan penyebaran varian baru Omicron, kata pemerintah.
* Polandia melaporkan 775 kematian terkait COVID pada Jumat, jumlah harian tertinggi dalam gelombang keempat pandemi.
* Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Eropa memperingatkan negara-negara untuk bersiap menghadapi "lonjakan signifikan" kasus COVID dan menyarankan penggunaan suntikan penguat atau booster secara luas untuk perlindungan.
Amerika
* Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa pemerintah pusat menyediakan lebih banyak tempat vaksinasi dan pengujian untuk mengatasi lonjakan COVID-19 yang didorong oleh Omicron. Dia juga menuduh tokoh-tokoh televisi kabel dan perusahaan media sosial, yang tidak disebutkan namanya, menghasilkan uang dengan "menjajakan kebohongan" tentang vaksin.
* Otoritas kesehatan AS sedang mempertimbangkan untuk mengurangi periode karantina yang direkomendasikan selama 10 hari pada warga Amerika yang dites positif.
* Departemen Kehakiman AS mengumumkan pihaknya tidak akan memaksa narapidana federal yang dipulangkan karena pandemi untuk kembali ke penjara setelah keadaan darurat dicabut.
* British Columbia akan menutup pusat kebugaran, bar, dan kelab malam sambil mengizinkan lebih sedikit orang makan di restoran dan kafe selama periode liburan Natal.
Asia Pasifik
* Filipina telah mengurangi separuh menjadi tiga bulan waktu tunggu untuk pemberian dosis booster vaksin COVID-19 dalam perjuangannya mengendalikan varian Omicron yang lebih menular, yang telah memaksa pengetatan pembatasan secara global.
* Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengesampingkan penguncian saat liburan Natal, seraya mengatakan rumah sakit mengatasi dengan baik angka tertinggi lonjakan kasus yang dipicu oleh Omicron.
* COVID-19 membuat jadwal sepak bola Australia menjadi kacau karena enam pertandingan dari Liga A dan Piala FFA ditunda pada Rabu.
* Jepang telah menemukan kasus pertama yang diduga sebagai infeksi penyebaran komunitas varian Omicron, kata gubernur Prefektur Osaka.
Timur Tengah dan Afrika
* Vaksin yang dikembangkan di dalam negeri Turki, Turkovac, telah menerima izin penggunaan darurat yang diberikan oleh badan-badan berwenang Turki dan akan digunakan mulai akhir pekan depan.
* Israel akan menawarkan dosis keempat vaksin COVID-19 kepada orang-orang yang berusia lebih dari 60 tahun atau dengan sistem kekebalan yang lemah, serta kepada petugas kesehatan.
Perkembangan medis
* AstraZeneca mengatakan sedang bekerja dengan Universitas Oxford untuk memproduksi vaksin untuk memerangi Omicron, seraya bergabung dengan perusahaan pembuat vaksin lain yang ingin mengembangkan vaksin varian khusus.
* Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS akan mengizinkan pil pengobatan COVID-19 dari Pfizer dan Merck paling cepat Rabu, Bloomberg News melaporkan.
Dampak ekonomi
* Ekuitas Eropa sedikit lebih tinggi pada Rabu. Pasar optimistis bahwa varian Omicron hanya akan memiliki dampak ekonomi yang terbatas, bahkan ketika kasus global melonjak dan lebih banyak negara mengumumkan pembatasan.
* Ekonomi Inggris tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya pada periode Juli-September, sebelum varian Omicron menjadi ancaman lebih lanjut bagi pemulihan di akhir tahun, data resmi menunjukkan.
* Kebijakan ketat COVID-19 China sedang membebani konsumsi dan mengguncang perusahaan asing. Namun, efektivitas kebijakan itu, dan keharusan untuk menjaga stabilitas menuju tahun yang mudah berubah, mengandung makna bahwa Beijing akan tetap berpegang pada pendekatannya, kata para ahli.
Sumber: Reuters
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021