Pangkalpinang,(Antara Babel) - Stok jagung pipilan kering di tingkat distributor Provinsi Bangka Belitung mencapai 60 ton atau cukup hingga dua bulan ke depan untuk memenuhi kebutuhan warga di daerah itu.
"Saat ini, pasokan jagung dari sejumlah daerah sentra produksi di Pulau Jawa dan Sumatera lancar seiring kondisi perairan Babel aman untuk pelayaran kapal laut," ujar Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Babel, Husni Tambrin di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan, dari 60 ton jagung tersebut tersebar di sejumlah gudang distributor sembilan bahan pokok (sembako) dengan rincian stok jagung di gudang UD Mawar Jaya sebanyak lima ton, PT Bangka Alam Sejahtera sebanyak 15 ton, Akon sebanyak 20 ton, CV Bina Purnama Bersama sebanyak lima ton dan stok jagung PT Globus Internusa sebanyak 15 ton.
"Saat ini, permintaan jagung pipilan masih normal, sehingga harga komoditas ini masih stabil," ujarnya.
Ia mengatakan, harga jagung pipilan kering ditingkat pedagang pengecer turun menjadi Rp6.000 per kilogram dibandingkan harga pekan lalu sebesar Rp7.000 per kilogram.
"Diperkirakan harga jagung ini, akan terus bertahan normal bahkan cenderung mengalami penurunan seiring pasokan yang meningkat dan lancar, sementara permintaan peternak dan petani mengalami penurunan," ujarnya.
Sementara itu, kata dia, stok kacang tanah di sejumlah gudang distributor sebanyak 33 ton atau cukup untuk memenuhi kebutuhan warga.
Dari 33 ton kacang tanah tersebut tersebar di gudang UD Mawar Jaya sebanyak lima ton, PT Bangka Alam Sejahtera sebanyak 10 ton, Akon sebanyak delapan ton, CV Bina Purnama Bersama sebanyak empat ton dan stok jagung PT Globus Internusa sebanyak enam ton.
Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan jagung dan kacang tanah warga, distributor masih mengandalkan pasokan dari luar daerah karena hasil pertanian komoditas petani lokal terbatas.
"Produksi jagung dan kacang tanah petani lokal hanya cukup untuk konsumsi keluarga petani, meskipun berlebih hasil pertanian tersebut dijual kepada pedagang jagung dan kacang rebus," ujarnya.
Ia berharap, petani untuk terus meningkatkan hasil pertanian komoditas ini dengan memperluas lahan pertanian dan mengunakan teknologi tepat guna agar hasil yang diperoleh lebih maksimal, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan keluarga petani tersebut.
Selain itu, diharapkan pedagang terus meningkatkan pasokan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga komoditas tersebut. "Jangan sampai harga jagung dan kacang tanah ini melambung tinggi seperti harga bawang yang memberatkan ekonomi warga," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Saat ini, pasokan jagung dari sejumlah daerah sentra produksi di Pulau Jawa dan Sumatera lancar seiring kondisi perairan Babel aman untuk pelayaran kapal laut," ujar Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Babel, Husni Tambrin di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan, dari 60 ton jagung tersebut tersebar di sejumlah gudang distributor sembilan bahan pokok (sembako) dengan rincian stok jagung di gudang UD Mawar Jaya sebanyak lima ton, PT Bangka Alam Sejahtera sebanyak 15 ton, Akon sebanyak 20 ton, CV Bina Purnama Bersama sebanyak lima ton dan stok jagung PT Globus Internusa sebanyak 15 ton.
"Saat ini, permintaan jagung pipilan masih normal, sehingga harga komoditas ini masih stabil," ujarnya.
Ia mengatakan, harga jagung pipilan kering ditingkat pedagang pengecer turun menjadi Rp6.000 per kilogram dibandingkan harga pekan lalu sebesar Rp7.000 per kilogram.
"Diperkirakan harga jagung ini, akan terus bertahan normal bahkan cenderung mengalami penurunan seiring pasokan yang meningkat dan lancar, sementara permintaan peternak dan petani mengalami penurunan," ujarnya.
Sementara itu, kata dia, stok kacang tanah di sejumlah gudang distributor sebanyak 33 ton atau cukup untuk memenuhi kebutuhan warga.
Dari 33 ton kacang tanah tersebut tersebar di gudang UD Mawar Jaya sebanyak lima ton, PT Bangka Alam Sejahtera sebanyak 10 ton, Akon sebanyak delapan ton, CV Bina Purnama Bersama sebanyak empat ton dan stok jagung PT Globus Internusa sebanyak enam ton.
Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan jagung dan kacang tanah warga, distributor masih mengandalkan pasokan dari luar daerah karena hasil pertanian komoditas petani lokal terbatas.
"Produksi jagung dan kacang tanah petani lokal hanya cukup untuk konsumsi keluarga petani, meskipun berlebih hasil pertanian tersebut dijual kepada pedagang jagung dan kacang rebus," ujarnya.
Ia berharap, petani untuk terus meningkatkan hasil pertanian komoditas ini dengan memperluas lahan pertanian dan mengunakan teknologi tepat guna agar hasil yang diperoleh lebih maksimal, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan keluarga petani tersebut.
Selain itu, diharapkan pedagang terus meningkatkan pasokan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga komoditas tersebut. "Jangan sampai harga jagung dan kacang tanah ini melambung tinggi seperti harga bawang yang memberatkan ekonomi warga," ujarnya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013