Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak masyarakat di daerah itu mengurangi penggunaan plastik guna menjaga kelestarian lingkungan dari pencemaran sampah plastik.
"Kami mengajak masyarakat untuk mulai mengurangi penggunaan plastik demi menjaga kelestarian lingkungan hidup," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) DLH Belitung Yasa di Tanjung Pandan, Senin.
Hal ini disampaikan dia dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 dengan tema "Kelola Sampah, Kurangi Emisi, dan Bangun Proklim".
Dia menjelaskan sampah membutuhkan waktu 50 hingga 100 tahun untuk terurai.
"Sehingga sampah plastik akan menumpuk tidak hanya di darat namun khawatir mencemari laut," ujarnya.
Ia mengatakan masyarakat dapat mengganti penggunaan plastik dengan barang lain, seperti tas belanja atau membawa botol minuman sendiri dari rumah ketika bekerja.
"Kami juga mendorong agar organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Belitung menghindari penggunaan plastik seperti membawa botol minuman atau makanan dari rumah dengan wadah yang ramah lingkungan," katanya.
Yasa menambahkan persoalan sampah merupakan tanggung jawab semua pihak, tidak hanya tanggung jawab dinas atau instansi terkait.
"Karena kalau mengandalkan kami mengalami keterbatasan petugas di lapangan," ujarnya.
Ia berharap, masyarakat dapat bijak mengelola sampah guna menyelamatkan lingkungan.
"Masyarakat mulai bijak mengelola sampah dengan memilih sampah mana yang bisa dimanfaatkan kembali," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Kami mengajak masyarakat untuk mulai mengurangi penggunaan plastik demi menjaga kelestarian lingkungan hidup," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) DLH Belitung Yasa di Tanjung Pandan, Senin.
Hal ini disampaikan dia dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 dengan tema "Kelola Sampah, Kurangi Emisi, dan Bangun Proklim".
Dia menjelaskan sampah membutuhkan waktu 50 hingga 100 tahun untuk terurai.
"Sehingga sampah plastik akan menumpuk tidak hanya di darat namun khawatir mencemari laut," ujarnya.
Ia mengatakan masyarakat dapat mengganti penggunaan plastik dengan barang lain, seperti tas belanja atau membawa botol minuman sendiri dari rumah ketika bekerja.
"Kami juga mendorong agar organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Belitung menghindari penggunaan plastik seperti membawa botol minuman atau makanan dari rumah dengan wadah yang ramah lingkungan," katanya.
Yasa menambahkan persoalan sampah merupakan tanggung jawab semua pihak, tidak hanya tanggung jawab dinas atau instansi terkait.
"Karena kalau mengandalkan kami mengalami keterbatasan petugas di lapangan," ujarnya.
Ia berharap, masyarakat dapat bijak mengelola sampah guna menyelamatkan lingkungan.
"Masyarakat mulai bijak mengelola sampah dengan memilih sampah mana yang bisa dimanfaatkan kembali," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022