Jayapura (Antara Babel) - Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi menargetkan tim "Disaster Victim Identification" (DVI) dapat mengidentifikasi 10 jenazah korban pesawat Trigana per hari.
"Tim DVI akan bekerja maksimal sehingga proses identifikasi dapat segera diselesaikan," katanya kepada Antara di Jayapura, Kamis.
Dikatakan, saat ini masih 50 jenazah yang harus diidentifikasi dari 54 jenazah yang terdiri dari 49 penumpang dan lima kru.
Dari 54 jenazah korban, empat di antaranya berhasil diidentifikasi melalui dua alat bukti sehingga pihaknya sudah memberitahukan hasil tersebut ke pihak keluarga.
Keempat nama korban masing masing Terianus Salawa yang menjabat Sekretaris Bappeda Pegunungan Bintang; Matius Nikolas Aragai, pegawai Kantor Pos Jayapura; Labodi alias Boni Woriori, mahasiswa asal Serui; dan Wemdepen Bamulki guru kampung Aldom, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Polda Papua sendiri sudah membuka posko DVI yang menjadi tempat bagi para keluarga mengetahui informasi perkembangan proses identifikasi.
Posko yang berada di gedung serba guna "Tongkonan" itu juga dilengkapi dapur umum yang dibangun Dinas Sosial Propinsi Papua dan berjarak sekitar 200 meter dari RS Bhayangkara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Tim DVI akan bekerja maksimal sehingga proses identifikasi dapat segera diselesaikan," katanya kepada Antara di Jayapura, Kamis.
Dikatakan, saat ini masih 50 jenazah yang harus diidentifikasi dari 54 jenazah yang terdiri dari 49 penumpang dan lima kru.
Dari 54 jenazah korban, empat di antaranya berhasil diidentifikasi melalui dua alat bukti sehingga pihaknya sudah memberitahukan hasil tersebut ke pihak keluarga.
Keempat nama korban masing masing Terianus Salawa yang menjabat Sekretaris Bappeda Pegunungan Bintang; Matius Nikolas Aragai, pegawai Kantor Pos Jayapura; Labodi alias Boni Woriori, mahasiswa asal Serui; dan Wemdepen Bamulki guru kampung Aldom, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Polda Papua sendiri sudah membuka posko DVI yang menjadi tempat bagi para keluarga mengetahui informasi perkembangan proses identifikasi.
Posko yang berada di gedung serba guna "Tongkonan" itu juga dilengkapi dapur umum yang dibangun Dinas Sosial Propinsi Papua dan berjarak sekitar 200 meter dari RS Bhayangkara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015