Sentani (Antara Babel) - Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Inf
Sugiyono mengatakan, Pratu Yandi Riarahmi dari Batalyon Infanteri
(Yonif) 133 yang menemukan alat perekam data penerbangan (Flight Data
Recorder/FDR) pada Kamis siang sekira pukul 12.58 WIT.
"FDR itu di temukan oleh salah satu prajurit kita, Pratu Yandi Riarahmi dari Yonif 133," katanya di Base Ops Lapangan Udara Jayapura, Papua, Kamis.
Ia menjelaskan, ketika ditemukan salah satu isi dari kotak hitam itu ditemukan di atas badan pesawat yang berada di daerah ketinggian.
"Pratu Yandi saat mengambil FDR itu posisinya di atas gunung. Tidak sedemikian mudah, dia harus lakukan teknik panjat tebing, kemudian dia lakukan dengan harnes dan tali sling yang ada, baru dia sampai di badan pesawat. Badan pesawat itu berkeping-keping dan di posisi ketinggian. Dia harus panjat tebing," katanya.
Setelah ditemukan, menurut dia, FDR langsung dibawa dari titik evakuasi berjalan kaki, kemudian dilanjutkan menggunakan kendaraan ke pos komando taktis (kotis).
"Tepat 12.58 WIT ditemukan, lalu dari titik evakuasi menuju titik acu berjalan kaki. Dari titik acu ke pos kotis, kami terima 13.01 WIT pakai kendaraan darat. Ini relatif cepat karena jalan sudah terbentuk," katanya.
Mengenai kepulangan anggota yang tergabung dalam tim pencarian ke Jayapura, ia mengemukakan, akan segera dikoordinasikan.
"Namun, teknisnya besok. Saya sudah atur secara beruntun akan disapkan dua pesawat ATR, yang mungkin akan dua kali berangkat atau bolak-balik. Jumlah petugas gabungan TNI AD, AU Paskhas, Brimob, Polres Pegubin dan Basarnas itu sebanyak 350 ornag. Yang akan balik ke Jayapura itu sebanyak 110 orang," katanya menambahkan.
Sebelumnya, tim evakuasi Trigana Air IL 257 yang jatuh Minggu (16/8) menemukan Voice Cockpit Record (VCR) Rabu (19/8) oleh Sersan Agus Harahap dilokasi jatuhnya pesawat di Oksob, Pegunungan Bintang, Papua.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"FDR itu di temukan oleh salah satu prajurit kita, Pratu Yandi Riarahmi dari Yonif 133," katanya di Base Ops Lapangan Udara Jayapura, Papua, Kamis.
Ia menjelaskan, ketika ditemukan salah satu isi dari kotak hitam itu ditemukan di atas badan pesawat yang berada di daerah ketinggian.
"Pratu Yandi saat mengambil FDR itu posisinya di atas gunung. Tidak sedemikian mudah, dia harus lakukan teknik panjat tebing, kemudian dia lakukan dengan harnes dan tali sling yang ada, baru dia sampai di badan pesawat. Badan pesawat itu berkeping-keping dan di posisi ketinggian. Dia harus panjat tebing," katanya.
Setelah ditemukan, menurut dia, FDR langsung dibawa dari titik evakuasi berjalan kaki, kemudian dilanjutkan menggunakan kendaraan ke pos komando taktis (kotis).
"Tepat 12.58 WIT ditemukan, lalu dari titik evakuasi menuju titik acu berjalan kaki. Dari titik acu ke pos kotis, kami terima 13.01 WIT pakai kendaraan darat. Ini relatif cepat karena jalan sudah terbentuk," katanya.
Mengenai kepulangan anggota yang tergabung dalam tim pencarian ke Jayapura, ia mengemukakan, akan segera dikoordinasikan.
"Namun, teknisnya besok. Saya sudah atur secara beruntun akan disapkan dua pesawat ATR, yang mungkin akan dua kali berangkat atau bolak-balik. Jumlah petugas gabungan TNI AD, AU Paskhas, Brimob, Polres Pegubin dan Basarnas itu sebanyak 350 ornag. Yang akan balik ke Jayapura itu sebanyak 110 orang," katanya menambahkan.
Sebelumnya, tim evakuasi Trigana Air IL 257 yang jatuh Minggu (16/8) menemukan Voice Cockpit Record (VCR) Rabu (19/8) oleh Sersan Agus Harahap dilokasi jatuhnya pesawat di Oksob, Pegunungan Bintang, Papua.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015