Jayapura (Antara Babel) - Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua Kombes Pol Ramon Amiman mengatakan identifikasi 39 jenazah korban jatuhnya pesawat Trigana pada 16 Agustus 2015 harus menunggu hasil tes (deoxyribonucleic acid) DNA yang dilakukan di Jakarta.

Tes DNA tidak bisa cepat selessai karena dilaksanakaan di Jakarta sehingga Polda Papua tinggal menunggu hasilnya, ujarnya di Jayapura, Senin.

Dia menjelaskan sambil menunggu hasil tes DNA, pihaknya juga terus mengambil data tambahan dari keluarga korban untuk memperbesar kemungkinan teridentifikasinya jenazah selain dari DNA.

Polda Papua, katanya, akan meminta data ante mortem (data korban semasa hidup) kepada keluarga korban agar memudahkan proses identifikasi.

Ramong mengungkapkan pengiriman sampel DNA korban telah dilakukan sebagian dan dalam waktu dekat seluruh akan dikirim ke Jakarta untuk segera diperiksa.

Polda Papua telah mengirim sampel DNA 14 korban dan 39 sampel DNA pembanding pada Sabtu (22/8) dan besok akan dikirim sampel DNA lainnya ke Jakarta.

Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Polda Papua hingga Senin telah berhasil mengidentifikasi 15 jenazah yakni Obed Trupan, Yusran, Amran, Teguh Warisman Saleh, Emilia Gobai, Milka Kayarmabin, Oscar Mangontoh, Hasanuddin, Martinus Aragai, Terianus Salawala, Boni Wori-Wori, Wendepan Bamulki, Asirun, Dita Amelia Kurniawan, dan Agustinus Luwanmase.

Pesawat Trigana Air ATR 42-300 dengan rute Jayapura - Oksibil, mengalami kecelakaan di Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada 16 Agustus 2015.

Total penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 54 orang dipastikan tewas dalam kejadian tersebut. Hingga kini masih 39 jenazah yang belum bisa dikenali Tim DVI Polda Papua.

Pewarta: Dhias Suwandi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015