Jayapura (Antara Babel) - Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Papua, telah memeriksa 54 atau seluruh kantong jenazah korban Pesawat Trigana yang jatuh di Oksibil, Pegunungan Bintang, pada 16 Agustus 2015.

"Kami telah berhasil untuk memeriksa seluruh kantong jenazah yang ada pada kita namun hasilnya baru beberapa saja yang teridentifikasi," ujar Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua Kombespol Ramon Amiman, di Jayapura, Senin.

Ramon mengatakan, Tim DVI akan mencoba memeriksa ulang satu kantung jenazah yang belum teridentifikasi, dengan harapan jenazah tersebut bisa diketahui identitasnya.

Sebelumnya, Tim DVI Polda Papua hingga Senin telah berhasil mengidentifikasi 15 jenazah. Diantaranya adalah, Obed Trupan, Yusran, Amran, Teguh Warisman Saleh,
Emilia Gobai, Milka Kayarmabin, Oscar Mangontoh, Hasanuddin, Martinus Aragai, Terianus Salawala, Boni Wori-Wori, Wendepan Bamulki, Asirun, Dita Amelia Kurniawan, dan Agustinus Luwanmase.

Diungkapkannya juga, 39 jenazah yang belum teridentifikasi, akan ditentukan melalui tes DNA yang akan dilakukan di Jakarta, dan hingga kini sudah 14 sampel DNA korban yang dikirim ke Jakarta, sementara sisanya akan segera menyusul.

Pesawat Trigana dengan tipe ATR 42-300, dengan rute Jayapura - Oksibil, mengalami kecelakaan di Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada 16 Agustus 2015.

Total penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 54 orang dipastikan tewas
dalam kejadian tersebut. Dan hingga kini masih 39 jenazah yang belum bisa dikenali Tim DVI Polda Papua.

Pewarta: Dhias Suwandi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015