Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan Kota Pangkalpinang pada Maret 2022 mengalami inflasi 1,10 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) 109 dibandingkan bulan sebelumnya 107,89.

"Inflasi Maret tahun ini, karena dipicu tujuh kelompok pengeluaran naik," kata Plt Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Reflin Arda di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menjelaskan tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,21 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 0,48 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya 2,12 persen.

Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin 0,53 persen, kesehatan 0,15 persen, informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 2,08 persen.

"Pada Maret ini hanya transportasi yang deflasi 1,06 persen," ujarnya.

Ia mengatakan komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Maret 2022 antara lain kontrak rumah, ikan selar, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter dan sawi hijau.

"Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: angkutan udara, ikan kembung, bayam, semangka dan kangkung," katanya.

Ia menambahkan dari 11 kelompok pengeluaran, 7 kelompok memberikan andil inflasi, 1 kelompok memberikan andil deflasi dan 3 kelompok terpantau stabil.

"Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, pendidikan dan kelompok penyediaan makanan serta minuman atau restoran tidak memberikan andil inflasi maupun deflasi," katanya.


 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022