Pangkalpinang (Antara Babel) - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Subdivre Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan 2.127 ton beras operasi pasar untuk menurunkan harga beras di daerah itu yang masih bertahan tinggi.

"Kami siap mengelar operasi pasar jika ada permintaan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk menekan harga beras di pedagang," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Bangka, Untung Nur Wahyudi di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan sebanyak 2.127 ton stok beras terdapat di gudang Bulog Bangka 1.473 ton dan stok beras di gudang Bulog Belitung 654 ton.

"Stok beras ini cukup untuk kegiatan operasi pasar di masing-masing kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang," ujarnya.

Saat ini, kata dia, pihaknya belum ada permintaan operasi pasar dari pemerintah daerah, sehingga kegiatan OP ini belum bisa terealisasi di masyarakat.  
    
"Kami tidak bisa mengeluarkan beras di gudang, jika tidak ada permintaan OP dari pemerintah daerah," ujarnya.

Kasi Pengadaan dan Penyaluran Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Babel, Marhoto mengatakan harga beras mengalami kenaikan Rp500 per kilogram, karena harga beras di daerah asal sudah naik sebagai dampak musim kemarau.

Harga beras merek 118 naik menjadi Rp11 ribu dari Rp10.500 per kilogram, merek RM dan TR naik menjadi Rp11.500 dari harga sebelumnya Rp11 ribu per kilogram.

"Diperkirakan harga beras akan terus mengalami kenaikan, apabila hasil panen padi di Pulau Jawa dan Sumatera mengalami penurunan selama musim kemarau ini," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015