Komedian Boris Bokir mengaku mengalami hal yang menyeramkan pada saat melakukan syuting film “Ngeri Ngeri Sedap” yakni Hemoglobin (Hb) rendah.
Hb adalah protein pada sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Jika sel darah merah mengalami gangguan atau produksinya menurun, maka jumlah Hb juga akan berkurang.
Boris mengatakan pada saat datang ke Balige, Sumatra Utara, Hb yang dimilikinya hanya 5 g/dL. Padahal angka normal untuk laki-laki dewasa berkisar 14-18 g/dL.
"Itu horor banget. Jadi ternyata saya ada pendarahan di usus dan saya syuting dalam keadaan kayak gitu kulit putih banget terus muka di touch-up sedemikian mungkin biar enggak kelihatan," ujar Boris dalam jumpa pers "Ngeri Ngeri Sedap" pada Rabu.
Pemain serial "Susah Sinyal" ini, sempat dilarikan ke rumah sakit dan salah satu solusi agar kondisi Hb-nya membaik adalah dengan melakukan transfusi darah. Akan tetapi, ketersediaan darah di rumah sakit yang didatanginya kosong.
"Tidak ada darah katanya, harus minta ke PMI. Akhirnya kita bikin pengumuman di lokasi syuting, buat pemain dan kru yang golongan darahnya O untuk donor, tapi dari 18 orang yang O, cuma bisa tiga orang aja," kata Boris.
Boris bersyukur mendapat banyak dukungan dari para pemain "Ngeri Ngeri Sedap" dan juga kru yang terlibat. Dia justru merasa tidak enak hati lantaran penyakitnya, proses syuting jadi tertunda.
"Gara-gara saya jadi terhambat syutingnya, karena kan banyak scene yang barengan," ujarnya.
Dalam film "Ngeri Ngeri Sedap" bercerita tentang keresahan seorang pak Domu (Arswendi Bening Swara) dan Bu Domu (Tika Panggabean) yang menginginkan ketiga anaknya pulang kampung mengunjungi mereka.
Ketiga anak tersebut adalah Domu (Boris Bokir) sebagai anak pertama, Gabe (Silolox) dan Sahat (Indra Jegel). Pak Domu dan Bu Domu tinggal bersama anak perempuannya, Sarma (Gita Bhebita). Untuk membuat ketiga anaknya pulang, Pak Domu membuat rencana dengan Bu Domu untuk bertengkar hebat dan berpura-pura cerai.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Hb adalah protein pada sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Jika sel darah merah mengalami gangguan atau produksinya menurun, maka jumlah Hb juga akan berkurang.
Boris mengatakan pada saat datang ke Balige, Sumatra Utara, Hb yang dimilikinya hanya 5 g/dL. Padahal angka normal untuk laki-laki dewasa berkisar 14-18 g/dL.
"Itu horor banget. Jadi ternyata saya ada pendarahan di usus dan saya syuting dalam keadaan kayak gitu kulit putih banget terus muka di touch-up sedemikian mungkin biar enggak kelihatan," ujar Boris dalam jumpa pers "Ngeri Ngeri Sedap" pada Rabu.
Pemain serial "Susah Sinyal" ini, sempat dilarikan ke rumah sakit dan salah satu solusi agar kondisi Hb-nya membaik adalah dengan melakukan transfusi darah. Akan tetapi, ketersediaan darah di rumah sakit yang didatanginya kosong.
"Tidak ada darah katanya, harus minta ke PMI. Akhirnya kita bikin pengumuman di lokasi syuting, buat pemain dan kru yang golongan darahnya O untuk donor, tapi dari 18 orang yang O, cuma bisa tiga orang aja," kata Boris.
Boris bersyukur mendapat banyak dukungan dari para pemain "Ngeri Ngeri Sedap" dan juga kru yang terlibat. Dia justru merasa tidak enak hati lantaran penyakitnya, proses syuting jadi tertunda.
"Gara-gara saya jadi terhambat syutingnya, karena kan banyak scene yang barengan," ujarnya.
Dalam film "Ngeri Ngeri Sedap" bercerita tentang keresahan seorang pak Domu (Arswendi Bening Swara) dan Bu Domu (Tika Panggabean) yang menginginkan ketiga anaknya pulang kampung mengunjungi mereka.
Ketiga anak tersebut adalah Domu (Boris Bokir) sebagai anak pertama, Gabe (Silolox) dan Sahat (Indra Jegel). Pak Domu dan Bu Domu tinggal bersama anak perempuannya, Sarma (Gita Bhebita). Untuk membuat ketiga anaknya pulang, Pak Domu membuat rencana dengan Bu Domu untuk bertengkar hebat dan berpura-pura cerai.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022