Muntok (Antara Babel) - Badan Narkotika Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, menyatakan penanggulangan bahaya penyalahgunaan narkoba perlu dimasukkan dalam kurikulum mata pelajaran di sekolah untuk menekan jumlah pengguna di kalangan pelajar.


"Bahaya narkoba perlu penanganan sejak dini yang serius dan berkelanjutan dengan harapan mampu menekan jumlah penyalahgunaan benda haram itu," ujar Pelaksana Harian BNK Kabupaten Bangka Barat Agus Sunawan di Muntok, Rabu.


Ia menjelaskan, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat perlu membuat standar acuan yang dibuat oleh orang berkompeten agar bisa dipakai semua guru di setiap sekolah.


Menurut dia, penyampaian materi mata pelajaran yang seragam dan diterapkan di setiap sekolah ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba sesuai tingkat usia masing-masing.


"Ini perlu dipikirkan pihak terkait, mumpung belum terlambat dan kurikulum baru juga belum dijalankan, kami siap mendukung kegiatan itu," katanya.


Selain penanggulangan bahaya narkoba, kata dia, setiap sekolah juga perlu menyampaikan materi penaggulangan HIV/AIDS, pendidikan seks dan keluarga berencana yang selama ini belum dipahami pelajar di daerah itu.


"Pola sosialisasi seperti yang kami laksanakan saat ini, setahun sekali di setiap sekolah sepertinya kurang efektif untuk mengurangi perilaku menyimpang di kalangan pelajar, terbukti masih banyak usia pelajar yang menyalahgunakan narkoba," kata dia.


Ia menjelaskan, pola sosialisasi atau seminar dengan mengundang narasumber dari pihak terkait seperti Polisi, BNK, BPPKB, Komisi Penanggulangan AIDS dan Dinas Kesehatan merupakan pola lama yang perlu ditingkatkan kualitas dan frekwensinya.


"Sementara pola itu bisa tetap dijalankan, namun akan lebih baik jika pola pembelajaran secara terus menerus melalui mata pelajaran tertentu juga dijalankan agar generasi muda paham dan menjauhi perilaku menyimpang itu," kata dia.


Menurut dia, kurikulum baru yang akan menyelipkan materi karakter bangsa dan penanggulangan kenakalan remaja dalam setiap mata pelajaran dinilai kurang efektif dan dikhawatirkan akan terjadi pembiasan pemahaman yang bisa disalah artikan oleh siswa itu sendiri karena kurang mendalam pembahasannya.


"Perlu mata pelajaran khusus untuk tiga permasalahan (Narkoba, AIDS dan seks bebas) itu, atau minimal bisa digabungkan dengan mata pelajaran bimbingan dan konseling (BK) atau mata pelajaran khusus lain, sementara pendidikan karaker tetap berjalan seperti yang sudah direncanakan" katanya.

Pewarta: pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013