Kongres Halal Internasional (KHI) 2022 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada 14-15 Juni 2022, memiliki relevansi dan tujuan sangat strategis dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia pada 2024.

KHI 2022 yang dibuka langsung Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin, di Pangkalpinang, ini bertema "Akselerasi Peningkatan Kontribusi Produk Halal dan Pariwisata Halal dalam Mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Produsen Halal Dunia”.  Kongres tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia.

Indonesia merupakan negara besar yang sangat potensial menjadi pemimpin (leader) dalam produk halal dan wisata Islami, karena memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah dan sumber daya manusia (SDM) unggul dengan jumlah penduduk Muslim terbesar dunia.

Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki destinasi wisata berlimpah seperti wisata pantai, gunung, konservasi alam, kuliner, kerajinan, tempat bersejarah dan lain sebagainya. Dengan demikian, potensi tersebut diharapkan dapat mempercepat  perkembangan industri serta  pariwisata halal guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pasca-pandemi COVID-19.

Berdasarkan data Global Islamic Economy Report,  pengeluaran konsumen Muslim untuk makanan dan minuman halal, farmasi dan kosmetik halal serta pariwisata ramah Muslim dan gaya hidup halal pada 2019 mencapai 2,2 triliun dolar AS.

Sementara konsumsi produk halal Indonesia pada 2019 mencapai 144 miliar dolar AS, sehingga angka ini menjadikan Indonesia sebagai konsumen terbesar di sektor ini. Sedangkan dalam sektor pariwisata, Indonesia menduduki posisi ke-6 dunia dengan nilai transaksi sebesar 11,2 miliar dolar AS.

Pada sektor busana Muslim, total konsumsi di Indonesia mencapai 16 miliar dolar AS dan sektor farmasi dan kosmetika halal Indonesia menempati peringkat ke-6 dan ke-2 dengan total pengeluaran masing-masing 5,4 miliar dolar AS dan 4 miliar dolar AS.

Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin mengatakan Indonesia tidak hanya menjadi konsumen terbesar halal dunia yang mencapai 10 persen, melainkan menjadi produsen halal di dunia.

Tren ekonomi dan keuangan syariah global semakin berkembang. Hal ini didorong oleh laju pertumbuhan Muslim dunia yang meningkat diiringi oleh pola pikir konsumen yang berubah.

Kebutuhan konsumen sekarang ini hanya untuk mengonsumsi makanan yang sesuai dengan syariat agama, etika, berkualitas tinggi dan aman. Bahkan, kebutuhan tersebut tidak hanya dirasakan oleh umat Muslim, tetapi juga oleh umat non-Muslim, bahkan negara yang mayoritas bukan Muslim.

"Hal ini menjadikan produk halal dan ekonomi syariah bersifat inklusif, tidak hanya untuk pemeluk agama Islam saja, tetapi dibutuhkan beragam kalangan," kata Ma'ruf Amin saat membuka Kongres Halal Internasional 2022 di Pangkalpinang.

Dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia ini, Indonesia sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan melibatkan seluruh kementerian dan kementerian koordinator dengan mengambil tema "Bergerak Lebih Cepat Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Sebagai Pusat Halal Dunia".

"Saya kira kongres hari ini akan membuktikan dan mematangkan serta mengikutsertakan berbagai pelaku usaha dalam rangka mewujudkan Indonesia pusat halal dunia itu," ujar Wapres.

Wapres mengapresiasi dan berterima kasih kepada MUI sebagai pelopor sertifikasi halal yang sudah lebih dari 30 tahun. Standar halal MUI sudah menjadi standar global, sudah memperoleh pengakuan dimana-mana dan ada perwakilan MUI di Australia, Korea, dan Taiwan. "Ini merupakan sebuah rintisan atau inisiatif yang luar biasa dan mempunyai nilai yang tinggi di sisi Allah SWT,"kata Ma'ruf Amin.

Alasan Kuat

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Buya Amirsyah Tambunan mengungkapkan dua alasan kuat Indonesia bisa menjadi produsen halal dunia. Pertama, Indonesia memiliki SDA yang melimpah. Misalnya, kopi dan kelapa sawit yang bisa dimaksimalkan untuk diolah agar memiliki nilai tambah. Kedua, Indonesia memiliki sumbar daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi.

"MUI memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi yang bisa melatih para SDM. Melatih supaya tenaga-tenaga ekspor ini punya nilai tambah untuk saling mempunyai hubungan simbiosis mutualisme," katanya menambahkan.

Sementara itu, Direktur Utama Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia  (LPPOM MUI), Muti Arintawati, menyatakan siap mendukung pemerintah mempercepat target Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia 2024.

LPPOM MUI memiliki perwakilan kantor di seluruh provinsi di Indonesia. Dengan begitu, LPPOM MUI sangat siap untuk membantu para pelaku usaha termasuk UMK yang berada di provinsi tersebut.

LPPOM MUI yang sudah bekerja selama 33 tahun itu, memang sejak awal diberi amanah oleh MUI untuk menjalankan sertifikasi halal di Indonesia. Namun, setelah ditetapkannya UU Jaminan Produk Halal (JPH), LPPOM MUI bertansformasi menjadi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) pertama yang diakui oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

“Sertifikasi halal menjadi bagian dari ekosistem halal yang sangat penting tentunya. Kita semua saling terkait satu sama lain, karena kami tidak mungkin berjalan sendirian,” kata Muti Arintawati.

Pejabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin mengatakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertekad menjadi pusat industri halal dunia, guna meningkatkan perekonomian daerah dan nasional.

Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi mendapatkan penghargaan produksi produk halal terbaik dunia dan telah memiliki lebih dari 2.200 lebih produk bersertifikasi halal.

Pada tahun ini menargetkan 100.000 produk UMKM, restoran, hotel dan jasa keuangan memiliki sertifikat halal, guna menjadikan Babel sebagai pusat industri dan wisata halal dunia.

Menurut dia, penetapan Indonesia sebagai pusat halal dunia menjadikan halal sebagai satu fokus dan perhatian pemerintah, pemangku kebijakan termasuk organisasi berbagai kalangan untuk menjalankan program halal ini. "Optimisme kami cukup tinggi dengan melihat perkembangan dan peningkatan pangsa pasar halal global," katanya.

Sembilan Resolusi Halal 

Kongres Halal Internasional  2022 di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menghasilkan sembilan resolusi halal dunia, guna mempercepat pengembangan industri dan pariwisata halal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sekretaris Panitia Pengarah KHI 2022, KH Rafiqul Umam Ahmad, mengatakan sembilan resolusi halal dunia itu,  pertama,  meningkatkan percepatan pengembangan industri halal dan pariwisata halal sebagai pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional dan global pasca pandemi.

Kedua, mewujudkan proses sertifikasi halal yang mudah, murah, profesional, berintegritas termasuk menjunjung etika. Ketiga, bersepakat untuk melakukan gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam peningkatan pembinaan, penilaian dan pengawasan terhadap kompetensi dan profesionalisme tata kelola sertifikasi halal baik di tingkat nasional dan internasional.

Keempat, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui pengembangan kurikulum berorientasi pasar industri halal dan pariwisata halal di semua jenjang pendidikan terutama perguruan tinggi, sebagai kontribusi nyata bidang pendidikan mendukung Indonesia sebagai pusat halal dunia.

Kelima ,mendorong penguatan kolaborasi dan sinergi antar unsur suplai dalam ekosistem halal yang terdiri dari partisipasi masyarakat, industri halal, commercial finance dan social finance agar diperoleh konektivitas dan dependency yang kuat untuk peningkatan nilai tambah dan akselerasi tumbuhnya produk halal yang kompetitif berorientasi pasar nasional dan ekspor.

Keenam, mendorong inovasi dan tumbuhnya sektor ekonomi kreatif yang adaptif terhadap teknologi digital di setiap tahapan halal value chain untuk mempercepat dan menguatkan integrasi unsur eksosistem industri halal dan ekonomi keuangan syariah.

Ketujuh, mendorong adanya insentif yang memadai bagi pelaku usaha industri halal termasuk UMKM serta Kawasan Industri Halal untuk merangsang pertumbuhan produk berorientasi ekspor dan pelaku industri pariwisata halal.

Kedelapan, mendorong percepatan perkembangan Wisata Halal dengan mempertahankan inklusifitas sebagai arus utama tujuan Wisata untuk berbagai wisatawan melalui aksi strategis dan komprehensif oleh pemangku kepentingan (Akademisi, Bisnis, Komunitas, pemerintahan & Media) menggunakan tolak ukur global dan praktik unggulan dalam industri pariwisata khususnya industri pariwisata halal sehingga tercipta pariwisata halal yang berkelanjutan secara nasional dan global.

Kesembilan, mendorong fatwa MUI sebagai rujukan standar halal global dalam rangka harmonisasi standar sehingga peningkatan pertumbuhan perdagangan produk halal dan pariwisata halal dapat terus meningkat.

Indonesia menuju pusat halal dunia pada 2024, saat ini terus berproses. Untuk mewujudkannya memang tidak mudah, karena banyak hal yang harus dipersiapkan. Namun demikian, juga tidak mustahil,  karena Indonesia memiliki potensi untuk mewujudkannya, tidak hanya dari sumber daya alamnya, tapi juga sumber daya manusianya yang unggul.
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022