Tesla Inc kembali menaikkan harga untuk semua model mobilnya di Amerika Serikat sebagai tanggapan atas masalah rantai pasokan global yang terus-menerus dan melonjaknya biaya bahan baku.

Produsen mobil listrik itu menaikkan harga Model Y menjadi 65.990 dollar AS dari 62.990 dollar AS, situs web perusahaan menunjukkan hal itu pada Kamis (16/6), setelah menunda pengiriman beberapa model jarak jauh di AS hingga satu bulan.

Kenaikan harga sebesar 5 persen terjadi karena biaya bahan baku untuk aluminium hingga lithium yang digunakan dalam mobil dan baterai melonjak, sementara produsen mobil berjuang untuk mendapatkan chip dan pasokan lainnya karena kekurangan di seluruh industri.

Chief Executive Tesla Elon Musk sebelumnya mengatakan bahwa lithium bertanggung jawab atas kenaikan biaya dan menjadi "faktor pembatas" untuk pertumbuhan kendaraan listrik, mendorong pembuat mobil untuk masuk ke bisnis lithium.

Rival Tesla, Rivian Automotive Inc juga telah menaikkan harga lebih dari 10.000 dollar AS untuk pesanan baru model dasarnya.

Chief Financial Officer Rivian, Claire McDonough mengatakan pada hari Kamis selama Konferensi Industri Otomotif Global Deutsche Bank bahwa pelanggan memilih model paling canggih meskipun ada kenaikan harga.

Beberapa produsen mobil diperkirakan akan mengirimkan mobil listrik kepada pelanggan untuk pertama kalinya dalam perlombaan mereka untuk mengejar Tesla di tengah meningkatnya permintaan.

Musk, orang terkaya di dunia, telah memperingatkan tentang risiko resesi dalam beberapa pekan terakhir. Dia mengatakan awal bulan ini bahwa dia memiliki perasaan yang sangat buruk tentang ekonomi dan bahwa Tesla perlu memangkas 10 persen pekerjaan.

Musk, yang sedang dalam proses membeli Twitter Inc seharga 44 miliar dollar AS, diperkirakan akan berbicara dengan karyawan perusahaan media sosial itu pada Kamis.

Saham Tesla turun sekitar 9 persen pada Kamis, demikian Reuters.

 

Pewarta: Fathur Rochman

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022