Malang (ANTARA Babel) - Menteri BUMN Dahlan Iskan melontarkan pujiannya terhadap mobil Suryawangsa karya siswa Sekolah menengah Kejuruan Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jatim, setelah melakukan tes mengemudi mobil tersebut.
"Mobil ini memang hanya karya siswa SMK, tapi sudah sangat maju, bahkan memiliki keunggulan dibanding dengan mobil sejenis lainnya, yakni solar cell-nya," katanya usai "test drive" mobil tersebut dari perempatan Pakis, Kabupaten Malang menuju Bandara Abdul Rachman Saleh, Jumat.
Ia mengakui, jika mobil karya SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi tesrebut memiliki keunggulan dibanding mobil berjenis sama yang sebelumnya sudah ada, yakni sudah dilengkapi dengan mesin pendingin (cooler).
Menurut dia, mobil solar cell butuh pendingin, sebab panasnya mesin saat digunakan akan mempengaruhi tenaga yang dikeluarkan. Dan, mobil ini sudah menggunakan dua sistem charge, yakni sistem listrik dan tenaga surya.
Selain itu, katanya, solar cell yang terpasang di bagian atap juga cukup besar, sehingga bisa men-charge baterai sambil berjalan. Dalam uji coba sebelumnya saat menempuh perjalanan Surabaya-Malang, mobil ini hanya memanfaatkan tenaga dari solar cell.
Hanya saja, lanjut Dahlan, mobil tersebut harus dikurangi beban berat mobil sebab pengurangan berat beban untuk menghemat daya agar bisa menempuh jarak lebih jauh lagi.
Saat ini berat kosong mobil yang diberi nama "Hybrid Solar Car Suryawangsa" itu mencapai 600 kilogram dan hanya mampu menampung dua orang penumpang.
"Pengurangan beban ini bisa dilakukan dengan mengubah komponen tanpa mengubah fungsinya, seperti komponen besi bisa diganti dengan alumunium, baterai bisa diganti dengan lithium. Meski hanya beberapa gram kan lumayan bisa mengurangi beratnya," tandasnya.
Mobil tersebut dibuat sejak 12 Februari 2011. Mobil itu memiliki panjang 3,5 meter, lebar 1,7 meter, dan tinggi 1,6 meter dan kondisi ini sudah sesuai dengan kriteria sebagai electric car.
(E009)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012
"Mobil ini memang hanya karya siswa SMK, tapi sudah sangat maju, bahkan memiliki keunggulan dibanding dengan mobil sejenis lainnya, yakni solar cell-nya," katanya usai "test drive" mobil tersebut dari perempatan Pakis, Kabupaten Malang menuju Bandara Abdul Rachman Saleh, Jumat.
Ia mengakui, jika mobil karya SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi tesrebut memiliki keunggulan dibanding mobil berjenis sama yang sebelumnya sudah ada, yakni sudah dilengkapi dengan mesin pendingin (cooler).
Menurut dia, mobil solar cell butuh pendingin, sebab panasnya mesin saat digunakan akan mempengaruhi tenaga yang dikeluarkan. Dan, mobil ini sudah menggunakan dua sistem charge, yakni sistem listrik dan tenaga surya.
Selain itu, katanya, solar cell yang terpasang di bagian atap juga cukup besar, sehingga bisa men-charge baterai sambil berjalan. Dalam uji coba sebelumnya saat menempuh perjalanan Surabaya-Malang, mobil ini hanya memanfaatkan tenaga dari solar cell.
Hanya saja, lanjut Dahlan, mobil tersebut harus dikurangi beban berat mobil sebab pengurangan berat beban untuk menghemat daya agar bisa menempuh jarak lebih jauh lagi.
Saat ini berat kosong mobil yang diberi nama "Hybrid Solar Car Suryawangsa" itu mencapai 600 kilogram dan hanya mampu menampung dua orang penumpang.
"Pengurangan beban ini bisa dilakukan dengan mengubah komponen tanpa mengubah fungsinya, seperti komponen besi bisa diganti dengan alumunium, baterai bisa diganti dengan lithium. Meski hanya beberapa gram kan lumayan bisa mengurangi beratnya," tandasnya.
Mobil tersebut dibuat sejak 12 Februari 2011. Mobil itu memiliki panjang 3,5 meter, lebar 1,7 meter, dan tinggi 1,6 meter dan kondisi ini sudah sesuai dengan kriteria sebagai electric car.
(E009)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012