Jambi (Antara Babel) - Pemerintah akan menerapkan sistem sekolah aman asap di sekitar 170.000 ruang kelas di sekolah di sembilan provinsi yang terlanda bencana kabut asap di antaranya Palembang (Sumatera Selatan), Jambi, dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan setelah mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek percontohan sekolah aman asap di SD Negeri 181/IV Kota Jambi yang terletak di Kelurahan Lebakbandung Kecamatan Jelutung Kota Jambi, Jumat, mengatakan pemerintah akan menerapkan sistem sekolah aman asap di semua sekolah di sembilan provinsi untuk sekitar 170.000 ruang kelas di dalamnya.
"Kita tadi melihat sekolah aman asap. Kelas yang menggunakan membran untuk menyaring udara sehingga udara di dalam kelas tetap bersih, kelas bisa digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar. Kita akan menggunakan ini di semua sekolah di sembilan provinsi, ada 170.000 ruang kelas yang akan dipasang," katanya.
Anies mengatakan dengan menggunakan sistem itu diperlukan biaya hanya sekitar Rp200.000-Rp300.000 ditambah kipas angin, akuarium, dan tanaman pengurang polutan (alga).
Ia menambahkan, sistem tersebut dikembangkan oleh Penggiat Minyak Laut dari Mikroalga, Biokimia ITB, Zeily Nurachman yang telah diujicobakan di Sumatera Barat (Sumbar).
"Saat ini udara di sini bersih, tapi di sana waktu itu udara di luar ISPU 280. Dengan menggunakan membran ini di dalam kelas bisa 70-an," katanya.
Sangat efektif
Pada kesempatan yang sama Zeily Nurachman mengatakan sistem penyaring udara dengan menggunakan kain atau bahan dakron sangat efektif mengurangi pengaruh asap dengan sistem kerja sederhana seperti alat penyaring udara.
"Asap ditahan oleh dakron dan dalam keadaan itu harus selalu basah. Lalu akuarium dan filter itu untuk menyerap partikel yang tidak tersaring dakron," katanya.
Instalasi yang mudah dan murah menjadi salah satu kelebihan teknologi yang dikembangkannya itu.
Bahkan jika pun tidak tersedia dakron, maka bisa diganti dengan kain katun, sedangkan akuarium bisa diganti dengan ember/galon, tetapi kipas angin harus tetap ada.
"Alga bisa diambil dari kolam yang berwarna hijau sebagai bibit. Ini bisa diterapkan secara masif," kata Zeily.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan meninjau salah satu sekolah yang sudah menerapkan sistem sekolah aman asap.
Pada kesempatan itu Presiden Jokowi dan Ibu Negara berdialog dengan siswa-siswa di sekolah tersebut.
Presiden didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Presiden dan Ibu Negara membagikan buku-buku kepada siswa bahkan beberapa anak sempat mengajukan pertanyaan kepada Presiden. "Pak Presiden kapan datang ke Jambi?" Tanya salah satu siswa kelas V.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan setelah mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek percontohan sekolah aman asap di SD Negeri 181/IV Kota Jambi yang terletak di Kelurahan Lebakbandung Kecamatan Jelutung Kota Jambi, Jumat, mengatakan pemerintah akan menerapkan sistem sekolah aman asap di semua sekolah di sembilan provinsi untuk sekitar 170.000 ruang kelas di dalamnya.
"Kita tadi melihat sekolah aman asap. Kelas yang menggunakan membran untuk menyaring udara sehingga udara di dalam kelas tetap bersih, kelas bisa digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar. Kita akan menggunakan ini di semua sekolah di sembilan provinsi, ada 170.000 ruang kelas yang akan dipasang," katanya.
Anies mengatakan dengan menggunakan sistem itu diperlukan biaya hanya sekitar Rp200.000-Rp300.000 ditambah kipas angin, akuarium, dan tanaman pengurang polutan (alga).
Ia menambahkan, sistem tersebut dikembangkan oleh Penggiat Minyak Laut dari Mikroalga, Biokimia ITB, Zeily Nurachman yang telah diujicobakan di Sumatera Barat (Sumbar).
"Saat ini udara di sini bersih, tapi di sana waktu itu udara di luar ISPU 280. Dengan menggunakan membran ini di dalam kelas bisa 70-an," katanya.
Sangat efektif
Pada kesempatan yang sama Zeily Nurachman mengatakan sistem penyaring udara dengan menggunakan kain atau bahan dakron sangat efektif mengurangi pengaruh asap dengan sistem kerja sederhana seperti alat penyaring udara.
"Asap ditahan oleh dakron dan dalam keadaan itu harus selalu basah. Lalu akuarium dan filter itu untuk menyerap partikel yang tidak tersaring dakron," katanya.
Instalasi yang mudah dan murah menjadi salah satu kelebihan teknologi yang dikembangkannya itu.
Bahkan jika pun tidak tersedia dakron, maka bisa diganti dengan kain katun, sedangkan akuarium bisa diganti dengan ember/galon, tetapi kipas angin harus tetap ada.
"Alga bisa diambil dari kolam yang berwarna hijau sebagai bibit. Ini bisa diterapkan secara masif," kata Zeily.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan meninjau salah satu sekolah yang sudah menerapkan sistem sekolah aman asap.
Pada kesempatan itu Presiden Jokowi dan Ibu Negara berdialog dengan siswa-siswa di sekolah tersebut.
Presiden didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Presiden dan Ibu Negara membagikan buku-buku kepada siswa bahkan beberapa anak sempat mengajukan pertanyaan kepada Presiden. "Pak Presiden kapan datang ke Jambi?" Tanya salah satu siswa kelas V.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015