Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan warga untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang berpotensi muncul saat terjadi peralihan musim.

"Saat musim kemarau jelas kasus DBD menurun, perlu diwaspadai saat peralihan musim kemarau ke musim hujan," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, dr Anas Maarif di Koba, Rabu

Pihaknya melalui bidang promosi kesehatan (Promkes) terus melakukan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat terutama untuk penyakit DBD dan malaria.

"Sosialisasi yang kami lakukan ini dalam rangka pencegahan karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati," ujarnya.

Anas menjelaskan, hingga Juli 2022 tercatat sebanyak 36 kasus demam berdarah dengue yang tersebar di seluruh atau enam kecamatan di daerah itu.

"Kita melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara berkala, dalam rangka pencegahan dan pengendalian kasus demam berdarah dengue (DBD)," kata Anas.

Ia mengatakan, PSN dilakukan secara berkala di semua lokasi yang pernah terjadi kasus DBD dan ini langkah antisipasi mengingat intensitas hujan mulai tinggi.

"Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi di wilayah kerja Puskesmas Pangkalanbaru, diketahui masih ada warga yang terkena DBD, namun tidak berobat ke fasilitas kesehatan dan hanya berobat jalan," ujarnya.

Menurut Anas, pasien yang berobat jalan hanya memiliki hasil laboratorium darah rutin tanpa pemeriksaan serologi dengue sehingga menyulitkan dalam menentukan kriteria penanggulangan kasus dengue.

"Itu menyulitkan dalam menentukan kriteria penanggulangan kasus dengue,” ucapnya.

 

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022