Koba, Babel, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 2019 berhasil menekan angka kasus demam berdarah dengue (DBD), dengan terus mengajak masyarakat membudayakan hidup bersih.
"Pada 2019 tercatat sebanyak 89 kasus DBD, jumlah tersebut jauh berkurang jika dibandingkan pada 2018 tercatat sebanyak 181 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah dr Bahrun R. Siregar di Koba, Rabu.
Ia menjelaskan pada 2017 kasus DBD di Bangka Tengah tercatat 89 kasus dan pada 2018 melonjak tajam hingga mencapai 181 kasus, sedangkan pada 2019 berhasil ditekan menjadi 89 kasus.
"Kasus DBD ini berhasil ditekan karena seluruh puskesmas sangat fokus menangani kasus DBD, di samping peran serta masyarakat yang turut andil dengan berperilaku hidup sehat," ujarnya.
Bahrun menyarankan warga mewaspadai DBD dan melakukan gerakan 3M sebagai solusi pencegahan, yaitu menutup, menguras, dan mengubur objek-objek yang mendukung siklus hidup nyamuk aedes aegypti, penyebab DBD.
“Genangan air merupakan tempat terbaik tumbuhnya jentik nyamuk aedes aegypti, untuk itu mari kita cegah mulai dari lingkungan terdekat," ujarnya.
Ia juga tidak menampik bahwa Januari 2020 sudah ditemukan beberapa kasus DBD, terutama di Kecamatan Sungaiselan dan Simpangkatis.
"Di Kecamatan Sungaiselan pada Januari 2020 ditemukan sebanyak satu kasus dan Simpangkatis sebanyak tiga kasus," ujarnya.