Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung memberikan pendampingan kepada warga, kelompok tani wanita, PKK, dan pondok pesantren yang mengembangkan usaha budidaya cabai sebagai upaya bersama menjaga kestabilan harga pangan di daerah.

"Sampai saat ini sudah kami salurkan sebanyak 77 ribu bibit cabai merah kepada kelompok wanita tani (KWT), PKK, pondok pesantren, dan masyarakat di Babel. Kami berharap kegiatan ini bisa membantu meningkatkan ketahanan pangan lokal sekaligus mengendalikan inflasi," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Babel Budi Widihartanto di Pangkalpinang, Selasa.

Selain upaya pemberdayaan masyarakat, BI Babel juga terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Pemprov dan instansi terkait lainnya yang sesuai dengan anjuran penjabat Gubernur Babel sebagai langkah antisipasi dalam menangani inflasi dan mencegah gangguan ekonomi.

Menurut dia, pengendalian inflasi menjadi isu prioritas sesuai arahan Mendagri menjadikan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sebagai momentum penguatan sinergi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang lebih intensif.

"Kolaborasi nyata perlu dipertahankan dan ditingkatkan dalam mengawal kebangkitan ekonomi di tengah-tengah kenaikan harga BBM untuk menjadikan Babel yang lebih baik," ujarnya.

Selain menyalurkan bantuan bibit cabai merah, sebelumnya BI Babel juga telah melakukan rangkaian kegiatan bersama TPID, antara lain operasi pasar atau pasar murah, rapat besar bersama TPID Babel untuk merumuskan strategi pengendalian inflasi daerah, dan perluasan kerja sama antardaerah.

"Kami juga telah melakukan kerja sama antardaerah dalam penguatan ketahanan pangan, oleh pelaku usaha yang ada di Bangka Belitung dengan Simalungun dan Brebes untuk melengkapi kerja sama yang sebelumnya sudah dilaksanakan dengan Lampung, Jawa Timur, dan Jambi," katanya.

BI Babel juga mendukung pola pertanian berbasis digital dan pertanian urban untuk meningkatkan ketersediaan pasokan pangan.

"Kami juga telah menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa alat pengering ruang simpan bawang merah di Bangka Tengah dan program budidaya ikan nila di Belitung Timur," kata Budi.

Melalui GNPIP diharapkan mampu mengendalikan inflasi dari sisi suplai guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional.

"Implementasi GNPIP jangka pendek memiliki tiga fokus utama, yaitu operasi pasar yang didukung ketersediaan dana APBD, kerja sama antardaerah dengan memanfaatkan digitalisasi, dan subsidi transportasi, serta ketahanan pangan secara end-to-end," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022