Pangkalpinang (Antara Babel) - Bulog Subdivre Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel), meminta aparat desa menyediakan gudang untuk menjaga kualitas beras masyarakat miskin di daerah itu.


"Apabila penyaluran beras di titik distribusi terlambat, sehingga kualitas beras yang diterima masyarakat berkurang karena desa belum memiliki gudang tempat penyimpanan beras," ujar Kepala Bulog Subdivre Bangka, Wahyu Widi di Pangkalpinang, Senin.


Ia menjelaskan bahwa selama ini, sebagian penerima raskin banyak yang mengeluhkan kualitas beras Bulog yang kurang baik karena masing-masing titik distribusi beras belum memiliki gudang tempat penyimpanan yang baik.


"Beras yang terlambat didisrtibusikan kepada masyarakat dibiarkan di lantai, lembab tanpa dialas papan, sehingga mempengaruhi kualitas beras tersebut," ujarnya.


Menurut dia, bahkan ada, beberapa titik distribusi yang belum mendistribusikan beras selama satu hingga dua bulan tanpa dilengkapi tempat penyimpanan yang baik sehingga kondisi beras tersebut tidak layak lagi dikonsumsi masyarakat.  

"Kami tidak tahu, alasan aparat desa belum mendistribusikan beras tersebut," ujarnya.


Ia mengatakan dalam upaya menjaga kualitas beras ini, diharapkan aparat desa langsung mendistribusikan beras ke masyarakat.


Pada umumnya gabah yang dibeli dari petani merupakan gabah kering giling (GKG) dengan kualitas kadar air maksimum 14 persen dan kadar hampa kotoran maksimum tiga persen, butir patah maksimum 20 persen, butir menir maksimum dua persen dan derajat sosoh minimal 95 persen.


"Kualitas ini cukup tahan disimpan dalam waktu tertentu dan siap digiling untuk menghasilkan beras berstandar," ujarnya.


Sementara itu, kata dia, perawatan dan pengolahan beras di gudang Bulog dilakukan dengan baik, sehingga  beras yang disalurkan kepada masyarakat berkualitas, pada akhirnya tingkat konsumsi beras subsidi ini akan semakin tinggi.


"Saat ini, tingkat konsumsi beras Bulog masyarakat Bangka masih kurang, karena mereka menilai kualitas beras yang rendah dan kualitas beras yang rendah tersebut karena tempat penyimpanan di titik distribusi yang kurang memadai," ujarnya.

Pewarta: pewarta: aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013