Desainer asal Surabaya Diana Muljono Putri sejak tahun 2016 rutin memasok busana untuk selebriti papan atas Hollywood, Amerika Serikat.
Mengawali karir sebagai desainer sejak tahun 2010, namanya kemudian dikenal dunia sejak meraih penghargaan "Global Fashion Avenue Award" kategori desainer terbaik dalam ajang "Couture New York Fashion Week" di tahun 2015.
"Kebetulan saya adalah desainer Asia pertama yang meraih Global Avenue Award. Menjadi viral karena Fashion TV New York mewawancarai saya selama 45 menit," katanya di Surabaya, Rabu, saat dikonfirmasi terkait awal karir internasionalnya.
Sejak itu Diana menempatkan staf Public Relation (PR) yang berbasis di Los Angels (LA), Amerika Serikat, sebagai sarana agar karya-karya rancangan busananya yang dibuat di Surabaya dilirik oleh selebriti dunia untuk dipakai di panggung-panggung hiburan bertaraf internasional, seperti Golden Globe, Academy Award hingga Oscar.
"Sampai sekarang karya-karya busana yang saya rancang semuanya dibuat di Surabaya," ujarnya.
Jennie Blackpink hanyalah salah satu penyanyi dunia yang memakai rancangan busana karya Diana, untuk tampil di video musik terbarunya berjudul Shut Down, yang dirilis pada 16 September lalu.
Tercatat, sampai sekarang, karya-karya busana rancangan Diana Putri pernah dipakai di acara-acara panggung hiburan penting dunia. Salah satunya pernah dipakai Putri Indonesia Ayu Maulida saat mengikuti kontes kecantikan Miss Universe 2020.
Selain itu Nikki Bela, Paris Hilton, Janet Jackson, Toni Braxton, Ashanti, Camila Cabello, Ariana Grande dan masih banyak selebriti Hollywood lainnya.
"Artis Holyywood itu punya stylist atau penata mode. Kalau artisnya sudah elit, atau disebut ellite Hollywood artist, seperti Ariana Grande misalnya, punya beberapa stylist. Biasanya yang berkomunikasi dengan saya adalah The Head of Stylist-nya," kata Diana, menjelaskan alur pemesanan busana selebriti internasional yang kerap diterimanya.
Terkait pemesanan busana yang dipakai penyanyi Ariana Grande untuk tampil di panggung Video Music Award tahun 2018, yang menghubungi Diana adalah The Head of Sylist Mimi Cutrell.
"Stylist-nya Ariana, Mimi Cutrell, berkomunikasi dengan PR saya di LA, kemudian dihubungkan ke saya," ujarnya.
Sedangkan pemesanan busana untuk penyanyi Jennie Blackpink, yang menghubungi Diana adalah pihak pengelola hiburan, yang kemudian disambungkan dengan pengarah gayanya.
Intinya, bagi setiap desainer agar karya-karya busananya bisa mendunia, setidaknya harus kenal dengan pengarah mode yang dipekerjakan oleh artis internasional.
Sementara untuk desainer Indonesia, agar dikenal oleh pengarah busana top dunia, pintu masuknya harus bisa lulus kurasi agar dapat mengikuti peragaan busana tingkat internasional, yang setiap tahun digelar di kota-kota mode dunia, seperti New York, Milan maupun Paris.
Menurut Diana, berbagai ajang fesyen atau peragaan busana di Tanah air, sebutlah yang paling terkenal Jakarta Fashion Week, tergolong jarang dilirik pengarah mode dunia, karena gaungnya masih di tingkat nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Mengawali karir sebagai desainer sejak tahun 2010, namanya kemudian dikenal dunia sejak meraih penghargaan "Global Fashion Avenue Award" kategori desainer terbaik dalam ajang "Couture New York Fashion Week" di tahun 2015.
"Kebetulan saya adalah desainer Asia pertama yang meraih Global Avenue Award. Menjadi viral karena Fashion TV New York mewawancarai saya selama 45 menit," katanya di Surabaya, Rabu, saat dikonfirmasi terkait awal karir internasionalnya.
Sejak itu Diana menempatkan staf Public Relation (PR) yang berbasis di Los Angels (LA), Amerika Serikat, sebagai sarana agar karya-karya rancangan busananya yang dibuat di Surabaya dilirik oleh selebriti dunia untuk dipakai di panggung-panggung hiburan bertaraf internasional, seperti Golden Globe, Academy Award hingga Oscar.
"Sampai sekarang karya-karya busana yang saya rancang semuanya dibuat di Surabaya," ujarnya.
Jennie Blackpink hanyalah salah satu penyanyi dunia yang memakai rancangan busana karya Diana, untuk tampil di video musik terbarunya berjudul Shut Down, yang dirilis pada 16 September lalu.
Tercatat, sampai sekarang, karya-karya busana rancangan Diana Putri pernah dipakai di acara-acara panggung hiburan penting dunia. Salah satunya pernah dipakai Putri Indonesia Ayu Maulida saat mengikuti kontes kecantikan Miss Universe 2020.
Selain itu Nikki Bela, Paris Hilton, Janet Jackson, Toni Braxton, Ashanti, Camila Cabello, Ariana Grande dan masih banyak selebriti Hollywood lainnya.
"Artis Holyywood itu punya stylist atau penata mode. Kalau artisnya sudah elit, atau disebut ellite Hollywood artist, seperti Ariana Grande misalnya, punya beberapa stylist. Biasanya yang berkomunikasi dengan saya adalah The Head of Stylist-nya," kata Diana, menjelaskan alur pemesanan busana selebriti internasional yang kerap diterimanya.
Terkait pemesanan busana yang dipakai penyanyi Ariana Grande untuk tampil di panggung Video Music Award tahun 2018, yang menghubungi Diana adalah The Head of Sylist Mimi Cutrell.
"Stylist-nya Ariana, Mimi Cutrell, berkomunikasi dengan PR saya di LA, kemudian dihubungkan ke saya," ujarnya.
Sedangkan pemesanan busana untuk penyanyi Jennie Blackpink, yang menghubungi Diana adalah pihak pengelola hiburan, yang kemudian disambungkan dengan pengarah gayanya.
Intinya, bagi setiap desainer agar karya-karya busananya bisa mendunia, setidaknya harus kenal dengan pengarah mode yang dipekerjakan oleh artis internasional.
Sementara untuk desainer Indonesia, agar dikenal oleh pengarah busana top dunia, pintu masuknya harus bisa lulus kurasi agar dapat mengikuti peragaan busana tingkat internasional, yang setiap tahun digelar di kota-kota mode dunia, seperti New York, Milan maupun Paris.
Menurut Diana, berbagai ajang fesyen atau peragaan busana di Tanah air, sebutlah yang paling terkenal Jakarta Fashion Week, tergolong jarang dilirik pengarah mode dunia, karena gaungnya masih di tingkat nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022