Jakarta (ANTARA) - Desainer Tomoaki Nagao atau dikenal dengan Nigo membuat debut koleksinya untuk rumah mode Kenzo di Paris Fashion Week, berlokasi di Galerie Vivienne, pada Minggu (23/1) waktu setempat.
Nigo menjadi desainer Asia kedua yang memimpin label yang dimiliki oleh perusahaan induk LVMH itu setelah sang pendiri Kenzo Takada. Nigo pertama kali dikenal secara global dengan merek pakaian streetwear A Bathing Ape (Bape) yang ia dirikan pada 1993.
Dikutip dari WWD pada Senin, debut Nigo untuk Kenzo kali ini menampilkan koleksi dengan pesona yang khas, mulai dari mantel wol motif kotak-kotak, setelan tiga kancing yang rapi dalam setelan pakaian pria klasik, overall bergaris hickory, jaket denim worker, hingga rok circle bermotif bunga popi.
Selain itu, ada pula baret ukuran besar yang dipadukan dengan cetakan warna-warni pada sutra, syal leher sutra bermotif, sepatu kulit chunky sheeny, hingga celana chino berpinggang tinggi. Bahkan ada pula serangkaian outfit bergaya preppy yang dirancang dengan proporsi longgar, salah satunya membangkitkan gaya cross-over dari pakaian Jepang.
Nigo menawarkan arsip desain asli dari mendiang Kenzo Takada era 1980-an. Ia memutuskan untuk mengadopsi kembali desain periode tersebut yang kuat dengan citra Kenzo.
Ada sesuatu tentang itu yang terasa sangat tepat untuk saat ini. Dan mungkin orang-orang dari generasi saya akan merasa agak bernostalgia, tetapi bagi kaum muda, ada begitu banyak hal yang dapat ditemukan di Kenzo yang akan tampak sangat segar dalam inspirasi dari tahun 80-an, kata Nigo.
Dikutip dari Associated Press, rumah mode itu menyebut Nigo dan Takada memiliki kemiripan dalam hal desain mode yang memadukan antara tradisi pakaian Jepang dan Barat. Desain Nigo disebut sebagai terowongan menuju masa depan dan melampaui batas mode.
Baik Nigo maupun Takada sama-sama orang Jepang yang menempa studi di perguruan tinggi mode Tokyo yang sama, keduanya memiliki visi artistik yang mempertemukan Timur dan Barat.
Pertunjukan debut koleksi Nigo untuk Kenzo tersebut juga dihadiri oleh para bintang kenamaan seperti Pharrell Williams dan Kanye West.
Rasanya seperti menonton film Wes Anderson. Bagi saya, ini seperti 'Rushmore,' dalam arti seperti, mode 1950-an dan 60-an, tetapi melalui lensa tahun 1980-an, dan ditembak pada 2022. Jadi sangat keren apa yang dia lakukan, komentar Pharrell kepada WWD sebelum pertunjukan.
Berita Terkait
Pemkab Belitung Timur susun dokumen RAD kelapa sawit
16 November 2024 19:23
Dinkes Bangka kampanyekan gerakan hidup sehat
16 November 2024 19:22