Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala Bidang Program Kemitraan  PT Timah (Persero) Tbk, Ibrahim mengatakan, sekitar 30 persen mitra binaan perusahaan itu menunggak cicilan.


"Hingga saat ini setidaknya ada 30-an persen atau kurang yang menunggak cicilan," kata Ibrahim di Pangkalpinang, Senin.


Ibrahim mengatakan, kebanyakan penunggakan disebabkan oleh kekurangpahaman para mitra mengenai sistem keuangan.


"Mereka berpikir uang yang dipinjam itu adalah uang milik PT Timah, jadi tidak dikembalikan tidak apa-apa, padahal itu uang negara yang harus diaudit BPK," katanya.


PT Timah senantiasa memberi pengertian pada para mitra binaan.


"Bagaimanapun kami memang berbeda dengan lembaga keuangan misalnya bank, kami tidak bisa mengirim debt collector untuk memaksa mitra membayar," katanya.


PT Timah hanya melakukan monitoring dan mencari solusi dari hasil monitoring tersebut.


"Kalau misalnya mitra meninggal, kita mencari solusi dengan re-schedulling atau menjadwal ulang pembayaran," katanya.


Kalau itu tidak berhasil, PT Timah terpaksa menyita surat jaminan mitra yang pada awal perjanjian kontrak telah diserahkan pada PT Timah.


Sejak tahun 2000-an, PT Timah (Persero) Tbk telah memberikan bantuan melalui program mitra binaan.


"Total mitra ada sekitar 5000-an dengan lingkup bidang perdagangan, industri, jasa, perikanan, peternakan, pertanian, dan koperasi," katanya.

Pewarta: pewarta: Ida Nurcahyani

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013