Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyalurkan insentif bagi 201 guru ngaji tikar, yakni guru yang mengajar mengaji dalam halakah yang pesertanya duduk bersila di tikar.
"Mereka sangat pantas diberi insentif, karena guru ngaji tikar itu benar-benar sosok yang ikhlas mengajarkan dan mengenalkan huruf Al Quran kepada generasi Islam tanpa mengharapkan imbalan dan gaji," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman pada acara penyerahan insentif bagi guru ngaji tikar di Koba, Rabu.
Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyalurkan insentif masing-masing Rp500 ribu kepada 201 guru ngaji tikar.
"Kami terus berupaya mendukung para guru ngaji tikar ini dengan cara menyisihkan sebagian rezeki para ASN di lingkup Pemkab Bangka Tengah," katanya.
Bupati menjelaskan bahwa ngaji tikar merupakan bagian dari tradisi masyarakat Melayu di Pulau Bangka yang masih tetap bertahan sampai sekarang.
"Biasanya pola ngaji tikar tidak hanya mengajarkan baca Al Quran saja, tetapi juga mengisi hati dan pikiran anak didiknya dengan (pengetahuan mengenai) akidah dan akhlak," katanya.
Ketua BAZNAS Bangka Tengah Hasyim Syaroni mengatakan bahwa nilai dana insentif yang dibagikan kepada 201 guru ngaji tikar total Rp100.500.000.
"Kita hanya diberikan amanah untuk menyalurkan, tentu saja kita berharap insentif guru ngaji tikar ini dapat diberikan secara rutin," katanya.
Dia mengatakan bahwa guru mengaji berperan penting dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam pada kelompok-kelompok kecil dalam masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022