Penulis buku biografi Letkol Pas (Purn) H.AS Hanandjoeddin tokoh pejuang asal Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Haril Andersen mengatakan semangat dukungan terhadap sosok H. AS Hanandjoeddin agar ditetapkan menjadi pahlawan nasional tidak boleh kendur.

"Masyarakat harus tetap bersemangat mendukung dan menggelorakan sehingga sosok H.AS Hanandjoeddin dianugerahi gelar pahlawan nasional," katanya di Tanjung Pandan, Kamis.

Menurut dia, masyarakat Belitung tidak perlu berkecil hati karena Letkol Pas (Purn) H.AS Hanandjoeddin Belitung belum dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden RI.

Ia mengatakan, secara "de facto" sebenarnya sosok H.AS Hanandjoeddin telah menjadi pahlawan nasional karena dari segi kelengkapan berkas sudah dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan.

"Kalau dari berkas semuanya sudah lengkap, hanya saja dari sisi "de jure" atau pengakuannya, ibarat kalau kita sekolah itu sudah lulus hanya belum keluar ijazah," ujarnya

Ia menjelaskan, setelah berkas usulan H.AS Hanandjoeddin dinyatakan lengkap oleh tim peneliti dan pengkaji gela pusat (TP2GP) berkas tersebut saat ini telah diteruskan ke Dewan Gelar.

Dikatakan Haril, tugas Dewan Gelar Nasional nantinya adalah memberikan pertimbangan kepada Presiden terhadap pengambilan keputusan penetapan gelar pahlawan nasional.

"Jadi sifatnya masih politis karena ini mengarah kepada kebijakan pemerintah," katanya.

Baca juga: Bangka Belitung kembali usulkan Hanandjoeddin sebagai pahlawan nasional

Ia menambahkan, pada tahun ini Presiden masih fokus untuk penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada toko perintis kemerdekaan terutama dari daerah yang dulunya mendukung proklamasi kemerdekaan.

"Pemerintah tahun ini dalam penganugerahan gelar pahlawan nasional masih fokus dalam penyatuan nusantara," ujarnya.

Dikatakan dia, setelah berkas usulan H.AS Hanandjoeddin dinyatakan lengkap dan memenuhi syarat kemudian diteruskan ke Dewan Gelar maka selangkah lagi H.AS Hanandjoeddin akan ditetapkan menjadi pahlawan nasional.

"Sebenarnya satu langkah lagi, makanya kita tidak boleh berhenti menggelorakan H.AS Hanandjoeddin, jangan lantaran tahun ini beliau tidak ditetapkan sebagai pahlawan nasional kita berkecil hati kemudian berhenti memperjuangkannya," kata Haril.

Sosok H.AS Hananjoeddin diajukan secara resmi sebagai pahlawan sejak tahun 2018 namun saat itu berkas pengajuannya ditunda bukan ditolak.

"Sewaktu itu diusulkan oleh pemerintah provinsi bersama Depati Amir, pada saat itu Depati Amir diterima sedangkan H. AS Hanandjoeddin berkas pengajuannya diminta untuk dilengkapi, seperti data-data beliau semasa gerilya di Jawa Timur dan kiprahnya semasa menjabat Bupati Belitung tahun 1967-1972," ujarnya.

Ia berharap, masyarakat terus mendukung dan menggelorakan semangat agar H.AS Hanandjoeddin segera ditetapkan menjadi pahlawan nasional.

"Kami optimis tahun depan "Pak Long Hanan" ditetapkan menjadi pahlawan nasional," kata dia.

Letkol Pas (Purn) H. AS Hanandjoeddin lahir di Tanjung Tikar, Belitung, 5 Agustus 1910 dirinya adalah seorang tokoh militer Indonesia dan pernah menjabat sebagai Bupati Belitung tahun 1967-1972. Namanya kini diabadikan sebagai nama Bandara Internasional H.AS Hanandjoeddin di Belitung.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022