Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengembangkan energi terbarukan berbasis biomassa di sektor kehutanan, guna meningkatkan ketersediaan energi listrik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Kami bersama Asiosiasi Perusahaan Hutan Indonesia tengah mempersiapkan program penanaman di lahan kritis untuk pengembangan energi biomassa," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan program penanaman pohon untuk energi terbarukan berbasis biomassa akan dilakukan di lahan-lahan kritis bekas penambangan bijih timah, sebagai langkah pemerintah daerah untuk menghijaukan kembali bekas tambang dan juga meningkatkan ketersediaan energi terbarukan.
"Tim dari Asiosasi Perusahaan Hutan Indonesia ini sudah meninjau lokasi-lokasi penanaman pohon untuk mengembangkan energi biomassa ini," ujarnya.
Ia menyatakan saat ini luas lahan kritis bekas penambangan ijih timah di Kepulauan Babel mencapai 123 ribu hektare dan akan dikembangkan menjadi lahan produktif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi pemanasan global.
"Kami berharap kedepannya, program penanaman untuk energi biomassa ini dapat mengurangi transisi energi di Indonesia khususnya Babel," katanya.
Menurut dia selain melakukan penanaman tanaman untuk energi biomassa ini, saat ini Pemprov Kepulauan Babel juga sedang mengalakan penanaman tanaman pangan di lahan kritis ini untuk meningkatkan ketersediaan pangan dalam menekan inflasi.
"Kami terus mendorong kelompok tani menanam berbagai tanaman pangan seperti cabai, bawang dan sayur mayur lainnya di lahan bekas penambangan timah ini, agar lahan kritis ini menjadi produktif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Kami bersama Asiosiasi Perusahaan Hutan Indonesia tengah mempersiapkan program penanaman di lahan kritis untuk pengembangan energi biomassa," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan program penanaman pohon untuk energi terbarukan berbasis biomassa akan dilakukan di lahan-lahan kritis bekas penambangan bijih timah, sebagai langkah pemerintah daerah untuk menghijaukan kembali bekas tambang dan juga meningkatkan ketersediaan energi terbarukan.
"Tim dari Asiosasi Perusahaan Hutan Indonesia ini sudah meninjau lokasi-lokasi penanaman pohon untuk mengembangkan energi biomassa ini," ujarnya.
Ia menyatakan saat ini luas lahan kritis bekas penambangan ijih timah di Kepulauan Babel mencapai 123 ribu hektare dan akan dikembangkan menjadi lahan produktif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi pemanasan global.
"Kami berharap kedepannya, program penanaman untuk energi biomassa ini dapat mengurangi transisi energi di Indonesia khususnya Babel," katanya.
Menurut dia selain melakukan penanaman tanaman untuk energi biomassa ini, saat ini Pemprov Kepulauan Babel juga sedang mengalakan penanaman tanaman pangan di lahan kritis ini untuk meningkatkan ketersediaan pangan dalam menekan inflasi.
"Kami terus mendorong kelompok tani menanam berbagai tanaman pangan seperti cabai, bawang dan sayur mayur lainnya di lahan bekas penambangan timah ini, agar lahan kritis ini menjadi produktif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022