Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin meminta Museum Timah Indonesia (MTI) Muntok Kabupaten Bangka Barat "go digital" atau memanfaatkan teknologi digital dalam mempromosikan wisata sejarah, guna meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Dengan dunia digital seperti saat ini, kita juga harus memikirkan, bagaimana agar promosi, pembelajaran, informasi yang ada di museum ini dapat juga dinikmati secara digital," kata Ridwan Djamaluddin saat menghadiri HUT Ke-9 MTI Muntok di Bangka Barat, Minggu.
Ia mengatakan dengan strategi yang kurang lebih orang bisa melihatnya secara digital, tetapi tidak mengurangi minatnya untuk datang ke sini. Justru kita balik, dengan melihat secara digital itu, malah menarik minatnya untuk datang.
"Promosikan secara online ini, tentunya lebih cepat dan lebih luas, lalu dapat menyentuh banyak komunitas, bahkan generasi milenial," ujarnya.
Ia menginginkan museum ini bisa menjadi inklusif atau ramah disabilitas.
"Tak kalah pentingnya, kita pun harus memikirkan agar museum ini inklusif, dapat dinikmati berbagai kalangan seluas-luasnya, termasuk kalangan yang berkebutuhan khusus. Bagaimana kita memikirkan bagi yang menggunakan kursi roda, dapat menikmati museum sampai ke lantai atas. Bagaimana jika ada pengunjung yang tidak bisa melihat atau mendengar, masih bisa mengikuti atau mengetahui informasi sejarah yang ada di museum ini," katanya.
Menurut dia, hal ini dapat menjadi sebuah langkah maju yang patut didiskusikan bersama ahlinya. Dengan fasilitas tersebut bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk museum ini.
"Hendaknya museum ini dapat mencerdaskan, mencerahkan dan membahagiakan. Seperti halnya di negara maju, di Eropa dan lainnya, bahwa museum dijadikan tempat berkumpulnya komunitas-komunitas. Mari kita jadikan wilayah Bangka Barat ini sebagai tempat yang menghargai museum," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Dengan dunia digital seperti saat ini, kita juga harus memikirkan, bagaimana agar promosi, pembelajaran, informasi yang ada di museum ini dapat juga dinikmati secara digital," kata Ridwan Djamaluddin saat menghadiri HUT Ke-9 MTI Muntok di Bangka Barat, Minggu.
Ia mengatakan dengan strategi yang kurang lebih orang bisa melihatnya secara digital, tetapi tidak mengurangi minatnya untuk datang ke sini. Justru kita balik, dengan melihat secara digital itu, malah menarik minatnya untuk datang.
"Promosikan secara online ini, tentunya lebih cepat dan lebih luas, lalu dapat menyentuh banyak komunitas, bahkan generasi milenial," ujarnya.
Ia menginginkan museum ini bisa menjadi inklusif atau ramah disabilitas.
"Tak kalah pentingnya, kita pun harus memikirkan agar museum ini inklusif, dapat dinikmati berbagai kalangan seluas-luasnya, termasuk kalangan yang berkebutuhan khusus. Bagaimana kita memikirkan bagi yang menggunakan kursi roda, dapat menikmati museum sampai ke lantai atas. Bagaimana jika ada pengunjung yang tidak bisa melihat atau mendengar, masih bisa mengikuti atau mengetahui informasi sejarah yang ada di museum ini," katanya.
Menurut dia, hal ini dapat menjadi sebuah langkah maju yang patut didiskusikan bersama ahlinya. Dengan fasilitas tersebut bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk museum ini.
"Hendaknya museum ini dapat mencerdaskan, mencerahkan dan membahagiakan. Seperti halnya di negara maju, di Eropa dan lainnya, bahwa museum dijadikan tempat berkumpulnya komunitas-komunitas. Mari kita jadikan wilayah Bangka Barat ini sebagai tempat yang menghargai museum," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022