Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mendorong peran Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) dalam meningkatkan investasi dan pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Belitung yang masih minim.

"Saat ini pengelolaan KEK Belitung kurang optimal, karena minimnya peran BUPP dalam menarik investor," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Kepemudaan Olahraga Provinsi Kepulauan Babel Herwanita di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan pemerintah telah memberikan mandat kepada BUPP untuk bertanggung jawab melakukan pembangunan fisik dan pengelolaan KEK, termasuk dalam hal menarik investor, yang selama ini belum berjalan optimal.

"Usulan kita agar BUPP dapat lebih berperan aktif dalam menarik investasi ke KEK Tanjung Kelayang," ujarnya.

Menurut dia, dalam hal penyiapan infrastruktur, BUPP bertanggung jawab terhadap penataan di dalam KEK, sedangkan pemerintah bertugas memenuhi infrastruktur di luar KEK tersebut.

"Penataan KEK Belitung di sektor pertanahan dengan luas area 324,4 hektare dan telah dilakukan pematangan seluas 28,5 hektare," ujarnya.

Selanjutnya, infrastruktur jalan telah direalisasikan sejauh 6 kilometer. Penyediaan listrik 2,1 MW, fasilitas air bersih 8 L/s, pembenahan drainase, dan telekomunikasi 100 Mbps.

Saat ini, terdapat tujuh investor di kawasan tersebut, yaitu PT Setra Gita Nusantara (hotel), PT Banyu Sinergi Multikarya (infrastruktur), PT Amartha Koru Hotelindo (hotel), PT Ganesha Karya Utama (residential), PT Putera Samudera Jagaddhita (hotel), PT Karya Utama Belitung (UMKM Pariwisata), dan PT Jelang Suksesindo Sejati (UMKM Pariwisata).

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022