Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat produksi padi hasil panen petani di daerah itu sebanyak 10.233,04 ton.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Cik Ona di Sungailiat, Jumat mengatakan produksi padi hasil panen petani sebanyak 10.233,04 ton berdasarkan data terakhir November 2022.
"Puluhan ribu ton padi hasil panen petani tersebut dari luas tanam sawah 812,4 hektare," jelas dia.
Umumnya petani sawah di Kabupaten Bangka yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan menggarap sawah setahun satu kali karena sebagian besar sawah tadah hujan.
Kebanyakan petani menggarap sawah setahun satu kali meskipun ada yang sudah menggarap sawah setahun dua kali dengan kemampuan produksi pada rata - rata tujuh sampai delapan ton per hektare.
Area sawah baku untuk petani yang berhasil dicetak mencapai ribuan hektare, tetapi baru 812,4 hektare yang digarap petani karena ketersediaan irigasi belum merata.
Ribuan hektar sawah baku itu tersebar di Mendo Barat, Puding Besar, Riau Silip, Merawang dan Kecamatan Pemali. Bahkan terdata seluas delapan hektar sawah merupakan area bekas tambang biji timah.
"Terdapat delapan hektare sawah yang berhasil dikembangkan dari bekas lahan tambang biji timah," jelasnya.
Disarankan petani memaksimalkan menggunakan pupuk organik karena peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Cik Ona di Sungailiat, Jumat mengatakan produksi padi hasil panen petani sebanyak 10.233,04 ton berdasarkan data terakhir November 2022.
"Puluhan ribu ton padi hasil panen petani tersebut dari luas tanam sawah 812,4 hektare," jelas dia.
Umumnya petani sawah di Kabupaten Bangka yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan menggarap sawah setahun satu kali karena sebagian besar sawah tadah hujan.
Kebanyakan petani menggarap sawah setahun satu kali meskipun ada yang sudah menggarap sawah setahun dua kali dengan kemampuan produksi pada rata - rata tujuh sampai delapan ton per hektare.
Area sawah baku untuk petani yang berhasil dicetak mencapai ribuan hektare, tetapi baru 812,4 hektare yang digarap petani karena ketersediaan irigasi belum merata.
Ribuan hektar sawah baku itu tersebar di Mendo Barat, Puding Besar, Riau Silip, Merawang dan Kecamatan Pemali. Bahkan terdata seluas delapan hektar sawah merupakan area bekas tambang biji timah.
"Terdapat delapan hektare sawah yang berhasil dikembangkan dari bekas lahan tambang biji timah," jelasnya.
Disarankan petani memaksimalkan menggunakan pupuk organik karena peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023