Wakil Bupati Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Syahbudin berpendapat sektor pertambangan biji timah di daerah itu masih menjadi sektor yang diandalkan untuk meningkatkan ekonomi.
"Sektor pertambangan biji timah sampai saat ini masih diandalkan bagi masyarakat baik yang bekerja di perusahaan pertambangan atau di perusahaan mitra PT Timah," kata Wabup Syahbudin di Sungailiat, Jumat.
Ia mengatakan pertambangan biji timah merupakan usaha masyarakat yang sudah sejak lama digeluti untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
"Tercatat ribuan warga mengandalkan hasil biji timah baik yang dilakukan sendiri atau bekerja di perusahaan pertambangan," jelasnya.
Hanya saja, kata Wabup, naik turunnya mineral biji timah terkadang mempengaruhi semangat masyarakat untuk bertambang dan tentunya mempengaruhi transaksi perdagangan di pasar.
Saat ini harga biji timah cenderung naik mencapai kisaran Rp150 ribu per kilogram dan diharapkan ekonomi masyarakat terus meningkat.
Selain sektor pertambangan sektor pertanian dan perkebunan juga diunggulkan. Untuk kebun kelapa sawit mandiri tahun 2022 mencapai luas 21.885,48 hektare atau mengalami penambahan luas dibanding tahun 2021 yang hanya 15.750,99 hektare. Harga tanda buah segar kelapa sawit rakyat yang dijual ke pabrik pengolahan mencapai Rp2.300 lebih per kilogram.
Kemudian pertanian persawahan tahun 2022 luas 812,4 hektare dengan kemampuan total produksi padi sebanyak 10.233,04 ton.
Berdasarkan data sektor komoditi tersebut, Wabup berkeyakinan ekonomi masyarakat masih tetap aman atau stabil sehingga tidak terlalu terdampak dari ancaman resesi.
Pertumbuhan ekonomi masyarakat mengalami peningkatan yang terbilang cukup tinggi dimana pada tahun 2021 sebesar 7,48 persen atau meningkat dibanding tahun 2020 yang hanya 0,73 persen.
Angka kemiskinan di Kabupaten Bangka tahun 2018 mencapai 5,47 persen, kemudian pada 2019 turun menjadi 4,92 persen dan terus mengalami penurunan pada 2020 hingga merambah ke 5,51 persen, pada 2022 angka kemiskinan 4,26 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Sektor pertambangan biji timah sampai saat ini masih diandalkan bagi masyarakat baik yang bekerja di perusahaan pertambangan atau di perusahaan mitra PT Timah," kata Wabup Syahbudin di Sungailiat, Jumat.
Ia mengatakan pertambangan biji timah merupakan usaha masyarakat yang sudah sejak lama digeluti untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
"Tercatat ribuan warga mengandalkan hasil biji timah baik yang dilakukan sendiri atau bekerja di perusahaan pertambangan," jelasnya.
Hanya saja, kata Wabup, naik turunnya mineral biji timah terkadang mempengaruhi semangat masyarakat untuk bertambang dan tentunya mempengaruhi transaksi perdagangan di pasar.
Saat ini harga biji timah cenderung naik mencapai kisaran Rp150 ribu per kilogram dan diharapkan ekonomi masyarakat terus meningkat.
Selain sektor pertambangan sektor pertanian dan perkebunan juga diunggulkan. Untuk kebun kelapa sawit mandiri tahun 2022 mencapai luas 21.885,48 hektare atau mengalami penambahan luas dibanding tahun 2021 yang hanya 15.750,99 hektare. Harga tanda buah segar kelapa sawit rakyat yang dijual ke pabrik pengolahan mencapai Rp2.300 lebih per kilogram.
Kemudian pertanian persawahan tahun 2022 luas 812,4 hektare dengan kemampuan total produksi padi sebanyak 10.233,04 ton.
Berdasarkan data sektor komoditi tersebut, Wabup berkeyakinan ekonomi masyarakat masih tetap aman atau stabil sehingga tidak terlalu terdampak dari ancaman resesi.
Pertumbuhan ekonomi masyarakat mengalami peningkatan yang terbilang cukup tinggi dimana pada tahun 2021 sebesar 7,48 persen atau meningkat dibanding tahun 2020 yang hanya 0,73 persen.
Angka kemiskinan di Kabupaten Bangka tahun 2018 mencapai 5,47 persen, kemudian pada 2019 turun menjadi 4,92 persen dan terus mengalami penurunan pada 2020 hingga merambah ke 5,51 persen, pada 2022 angka kemiskinan 4,26 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023