PT Timah Tbk akan menebar 20.000 anakan cumi-cumi di laut Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna meningkatkan hasil tangkapan dan kesejahteraan nelayan di wilayah operasional perusahaan berplat merah itu.
"Pada 2023 ini, PT Timah Tbk melakukan restocking cumi dengan target 20.000 anakan cumi yang akan ditebar di perairan Babel," kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan program restocking cumi ini sejalan dengan reklamasi laut yang telah dilakukan PT Timah yakni penenggelaman artificial reef di perairan di Pulau Bangka dan Belitung, sebagai langkah perusahaan dalam meningkatkan populasi cumi di wilayah operasional perusahaan.
Sebagaimana diketahui, fish shelter yang ditenggelamkan PT Timah sudah banyak ditempeli telur cumi. Namun, sayangnya telur cumi yang menempel di fish shelter ini kerap dimangsa ikan predator sehingga tidak bisa menetas atau tingkat mortalitasnya tinggi.
“Telur cumi sudah kita ambil dari laut pada pekan lalu dan sekarang dalam fase penetasan di wadah terkontrol," katanya.
Ia menyatakan PT Timah Tbk terus berkomitmen melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan sesuai dengan visi perusahaan menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia yang ramah lingkungan.
"Reklamasi laut merupakan komitmen perusahaan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut," katanya.
Kasi Perlindungan Lingkungan dari Kementerian ESDM Jajat Sudrajat mengapresiasi PT Timah Tbk mengembangkan restocking cumi, karena program itu merupakan program berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
"Restocking telur cumi ini satu cycle program reklamasi yang dilakukan secara continue. Itu hal yang sangat baik, mungkin kegiatan tersebut pertama di Babel bahkan di Indonesia," katanya. **1**
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Pada 2023 ini, PT Timah Tbk melakukan restocking cumi dengan target 20.000 anakan cumi yang akan ditebar di perairan Babel," kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan program restocking cumi ini sejalan dengan reklamasi laut yang telah dilakukan PT Timah yakni penenggelaman artificial reef di perairan di Pulau Bangka dan Belitung, sebagai langkah perusahaan dalam meningkatkan populasi cumi di wilayah operasional perusahaan.
Sebagaimana diketahui, fish shelter yang ditenggelamkan PT Timah sudah banyak ditempeli telur cumi. Namun, sayangnya telur cumi yang menempel di fish shelter ini kerap dimangsa ikan predator sehingga tidak bisa menetas atau tingkat mortalitasnya tinggi.
“Telur cumi sudah kita ambil dari laut pada pekan lalu dan sekarang dalam fase penetasan di wadah terkontrol," katanya.
Ia menyatakan PT Timah Tbk terus berkomitmen melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan sesuai dengan visi perusahaan menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia yang ramah lingkungan.
"Reklamasi laut merupakan komitmen perusahaan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut," katanya.
Kasi Perlindungan Lingkungan dari Kementerian ESDM Jajat Sudrajat mengapresiasi PT Timah Tbk mengembangkan restocking cumi, karena program itu merupakan program berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
"Restocking telur cumi ini satu cycle program reklamasi yang dilakukan secara continue. Itu hal yang sangat baik, mungkin kegiatan tersebut pertama di Babel bahkan di Indonesia," katanya. **1**
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023