Pangkalpinang (ANTARA) - Kepala Museum Timah Indonesia (MTI) M Taufik menyatakan jumlah pelajar yang mengunjungi MTI di Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga Oktober 2024 sudah mencapai 12.835 orang, untuk mengenal tentang sejarah pertimahan.
"Alhamdulillah, MTI selalu ramai dikunjungi pelajar lokal maupun luar daerah," kata M Taufik di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan, jumlah pengunjung khusus pelajar di MTI Kota Pangkalpinang sejak Januari hingga Oktober 2024 sudah mencapai 12.835 orang siswa, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di daerah ini.
Sebanyak 12.835 orang pengunjung pelajar sejak Januari hingga Oktober 2024 tersebut dengan rincian, pengunjung selama Januari sebanyak 1.769 orang, Februari 2.120 siswa, Maret 1.237 siswa, April 479 siswa, Mei 3.024 siswa, Juni 1.378 siswa, Juli 149 siswa, Agustus 752 siswa, September 942 siswa, dan Oktober 2024 sebanyak 985 siswa.
"Kunjungan pelajar ini biasanya mereka mengenal sejarah timah, dan pelajar yang datang tidak dari Pangkalpinang saja tapi juga dari kabupaten lainnya," ujarnya.
Ia menyatakan, MTI Pangkalpinang yang dikelola PT Timah ini didirikan pada 1958, memiliki beragam koleksi tentang penambangan timah di Indonesia dan Bangka Belitung, yang dapat menambah wawasan bagi para pengunjung.
MTI Pangkalpinang tidak hanya sarat muatan sejarah, bangunannya juga merupakan bangunan tua yang dibangun sejak zaman Belanda. Selain sebagai pusat informasi pertimahan, MTI juga sebagai lokasi rekreasi edukasi dan menjadi salah satu cagar budaya Kota Pangkalpinang.
Selain itu, MTI memiliki berbagai koleksi yang menarik, seperti miniatur kapal penambangan timah, peralatan penambangan timah, bor tambang peninggalan Belanda, lokomotif klasik, diorama, relief sejarah pertambangan timah dan lainnya.
"Kunjungan didominasi oleh pelajar yang ingin mengetahui tentang sejarah timah. Dalam satu hari MTI bisa dikunjungi ratusan orang, untuk sekedar rekreasi maupun melihat beragam koleksi yang dimiliki museum," ujarnya.