Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk akan melakukan rehab bangunan bagian atap Museum Timah Indonesia (MTI) di Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, karena sudah mengalami kerusakan akibat dimakan usia.
"Kita akan menutup sementara MTI hingga pengerjaan rehab MTI selesai," kata Kepala MTI Kota Pangkalpinang M Taufik di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan saat ini kondisi bagian atap bangunan MTI Kota Pangkalpinang sudah banyak yang rusak, karena dimakan usia sehingga dapat merusak koleksi-koleksi museum bernilai sejarah pertimahan yang tinggi di Museum Timah Indonesia ini.
Selain itu, rehabilitasi bagian atap bangunan museum ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung berwisata sejarah, penelitian dan belajar sejarah pertimahan bagi siswa-siswi di MTI Kota Pangkalpinang.
"Saat ini rehabilitasi MTI masih dalam proses pengajuan lelang, sehingga beberapa bulan kedepannya akan ditutup sementara bagi pengunjung dan wisatawan untuk berkunjung di MTI ini," katanya.
Menurut dia museum ini merupakan bangunan tua, sehingga banyak kayu-kayu dan atap mengalami kerusakan dan rawan roboh yang akan membahayakan keselamatan wisatawan dan pengunjung museum ini.
"Kondisi bangunan ini khususnya bagian atap sudah banyak rusak, sehingga koleksi-koleksi museum seperti seperti miniatur kapal penambangan timah, peralatan penambangan timah, bor tambang peninggalan Belanda, lokomotif klasik, diorama, relief sejarah pertambangan timah dan lainnya rentan mengalami kerusakan karena air hujan masuk ke dalam museum," katanya.
Ia menambahkan MTI Kota Pangkalpinang yang dikelola PT Timah ini didirikan pada 1958, memiliki beragam koleksi tentang penambangan timah di Indonesia dan Bangka Belitung, yang dapat menambah wawasan bagi para pengunjung.
"MTI Pangkalpinang tidak hanya sarat muatan sejarah, bangunannya juga merupakan bangunan tua yang dibangun sejak zaman Belanda. Selain sebagai pusat informasi pertimahan, MTI juga sebagai lokasi rekreasi edukasi dan menjadi salah satu cagar budaya Kota Pangkalpinang," katanya.
