Pangkalpinang, 15/2 (Antara) - Korban banjir di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai terserang penyakit kulit, karena ketersediaan air bersih yang kurang.

"Saat ini korban banjir di beberapa titik pengungsian mulai terserang penyakit gatal-gatal dan penyakit kulit lainnya," kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kepulauan Babel, Bahuri ZND, di Pangkalpinang, Senin.

Ia menjelaskan berdasarkan pantauan dan informasi dari petugas di posko kesehatan Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat dan Bangka Selatan korban banjir sulit mendapatkan air bersih untuk kebutuhan mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya.

"Saat ini korban banjir terpaksa menggunakan air sungai yang keruh untuk kebutuhan mandi, mencuci, kakus dan lainnya," ujarnya.

Menurut dia ketersediaan air bersih ini pemicu penyakit kulit di daerah-daerah terkena musibah banjir pada pekan lalu.

"Kita bersama tim kesehatan kabupaten/kota sudah berupaya memberikan pelayanan dan pengobatan kepada korban banjir yang menderita gatal-gatal dan berbagai penyakit pascabanjir lainnya," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, penanganan yang cukup ampuh menangani penyakit kulit ini yaitu meningkatkan ketersediaan air bersih di masyarakat.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, BNPB dan dinas terkait lainnya untuk menambah pasokan air bersih di titik-titik pengungsian dan pemukiman warga yang terkena banjir," ujarnya.

Ia berharap ketersediaan air bersih ini segera teratasi, sehingga korban banjir dapat terhindar dari berbagai penyakit pascabanjir ini.

"Kita berharap masyarakat khususnya korban banjir untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan serta berkoordinasi dengan petugas kesehatan, apabila terserang penyakit," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016