Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat ekonomi Kepulauan Babel selama 2022 tumbuh sebesar 4,40 persen, atau melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 5,50 persen, karena menurunnya kinerja pertambangan timah di daerah itu.

"Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi selama 2022 adalah lapangan usaha transportasi dan pergudangan tumbuh 20,96 persen," kata Kepala BPS Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan lapangan usaha jasa perusahaan Provinsi Kepulauan Babel selama 2022 juga tumbuh 10,99 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang tumbuh sebesar 10,63 persen.

Struktur PDRB Provinsi Kepulauan Babel menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada 2022 didominasi lima lapangan usaha utama yaitu industri pengolahan 21,84 persen, pertanian, kehutanan dan perikanan 19,19 persen.

Selanjutnya perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil, sepeda motor 15,72 persen, konstruksi sebesar 9,09 persen serta pertambangan dan penggalian sebesar 8,60 persen.

"Penyumbang terbesar bagi penciptaan PDRB Babel dari lapangan usaha industri pengolahan mampu tumbuh sebesar 5,15 persen, namun melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2021 yang mencapai 5,46 persen," ujarnya.

Menurut dia, penurunan pertumbuhan ekonomi Babel ini, karena perlambatan kinerja subkategori industri logam dasar sebagai salah satu penyumbang terbesar kategori ini. Rendahnya harga logam timah di pasar dunia berdampak pada pengurangan produksi baik bijih maupun logam timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Hal ini juga terlihat pada perlambatan kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian pada 2022 tumbuh sebesar 0,37 persen setelah pada tahun sebelumnya tumbuh sebesar 6,87 persen," katanya.


 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023