Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus menggeliatkan ekonomi desa dengan mengoptimalkan program Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma).
"BUMDesma menjadi program strategis kami dalam mendorong kemajuan perekonomian masyarakat desa," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, BUMDesma merupakan pengelola dana bergulir masyarakat eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) BUMDesma Lembaga Keuangan Daerah (LKD).
"Bangka Tengah satu-satunya kabupaten di Babel yang meraih penghargaan dari Kemendes PDTT atas keberhasilan 100 persen dalam transformasi PNPM-MPd menjadi BUMDesma di seluruh atau enam kecamatan," kata bupati.
Bupati mengatakan, pengelolaan BUMDesma karena tekad dan komitmen bersama dengan seluruh kepala desa dan pihak kecamatan.
"Kita memiliki tekad yang kuat, bahkan BUMDesma mampu berdiri saat negeri dilanda pandemi COVID-19," ujarnya.
Bupati mengatakan, ke depan desa harus dibangun sesuai dengan potensi masing-masing dan seluruh desa harus mampu bediri di atas kaki sendiri (menjadi desa mandiri).
"Kita akan terus dorong dan memperkuat pembangunan di desa karena desa yang kuat dan unggul membuat warganya lebih sejahtera," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah berupaya menjadikan semua atau 53 desa menjadi desa mandiri dengan mengelola potensi sumber daya alam yang ada.
"Kita sudah memiliki sebanyak enam desa mandiri, tahun ini target kami 20 desa mandiri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"BUMDesma menjadi program strategis kami dalam mendorong kemajuan perekonomian masyarakat desa," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, BUMDesma merupakan pengelola dana bergulir masyarakat eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) BUMDesma Lembaga Keuangan Daerah (LKD).
"Bangka Tengah satu-satunya kabupaten di Babel yang meraih penghargaan dari Kemendes PDTT atas keberhasilan 100 persen dalam transformasi PNPM-MPd menjadi BUMDesma di seluruh atau enam kecamatan," kata bupati.
Bupati mengatakan, pengelolaan BUMDesma karena tekad dan komitmen bersama dengan seluruh kepala desa dan pihak kecamatan.
"Kita memiliki tekad yang kuat, bahkan BUMDesma mampu berdiri saat negeri dilanda pandemi COVID-19," ujarnya.
Bupati mengatakan, ke depan desa harus dibangun sesuai dengan potensi masing-masing dan seluruh desa harus mampu bediri di atas kaki sendiri (menjadi desa mandiri).
"Kita akan terus dorong dan memperkuat pembangunan di desa karena desa yang kuat dan unggul membuat warganya lebih sejahtera," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah berupaya menjadikan semua atau 53 desa menjadi desa mandiri dengan mengelola potensi sumber daya alam yang ada.
"Kita sudah memiliki sebanyak enam desa mandiri, tahun ini target kami 20 desa mandiri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023