Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah Kepulauan Bangka Belitung memanfaatkan material sisa pembakaran batubara untuk menjaga kesuburan lahan sawah milik para petani di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah.
"Desa Namang merupakan salah satu desa binaan PLN UIW Babel yang selama ini didampingi melalui program PLN Peduli dalam bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat," kata General Manager PLN UIW Babel Ajrun Karim di Pangkalpinang, Kamis.
Pembinaan yang dilakukan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat dan penguatan sarana prasarana yang dibutuhkan para petani di desa tersebut, salah satunya pemberian bantuan bibit padi dan juga pemanfaatan pupuk yang berasal dari sisa pembakaran batubara.
PLN UIW Babel akan terus mendukung masyarakat Desa Namang yang selama ini konsisten menanam padi untuk membantu ketahanan pangan lokal.
Ia mengatakan, sisa pembakaran batubara dapat menjaga kesuburan lahan sawah sehingga membantu meningkatkan produksi padi.
Pada program tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut, selain membantu menjaga kesuburan tanah dengan memanfaatkan sisa pembakaran batubara, PLN Babel juga memberikan bantuan bibit padi unggul.
"Semangat masyarakat Desa Namang untuk terus konsisten menanam padi membuat kami tergerak mendukung program penanaman padi ini, kami harap mereka bisa terus berdaya dan mandiri," kata Ajrun.
Kepala Desa Namang Zaiwan memberikan apresiasi atas bantuan program prasarana tanam padi yang diberikan PLN untuk para petani yang saat ini mengelola sekitar 60 hektare sawah.
"Sawah ini merupakan sumber pangan dan penghasilan bagi warga, sekarang produksi padi mampu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, bahkan belakangan ini sebagian petani sudah berhasil menjual hasil panen mereka karena produksi padi sudah mulai banyak," katanya.
Keberadaan sawah tersebut tidak hanya menguntungkan petani untuk ketahanan pangan rumah tangga tetapi juga berkembang menjadi bagian dari daya tarik wisatawan.
Beberapa waktu lalu Institut Pertanian Bogor juga tertarik melakukan penelitian dan uji coba pemanfaatan material sisa proses pembakaran batubara sebagai penetral air asam di kolam bekas tambang timah yang banyak terdapat di Babel.
Sejumlah perwakilan IPB telah melakukan kunjungan untuk mengawali pengamatan dan penelitian di Unit Pelaksana Pembangkitan Babel di PLTU Airanyir, Kabupaten Bangka.
Dosen Program Studi Silvikultur Tropika IPB Irdika Mansur mendorong pemanfaatan sisa pembakaran batubara karena material itu dinilai cocok untuk menjaga kesuburan tanah berpasir.
Material sisa pembakaran itu selain mampu memperbaiki tingkat keasaman tanah dan insektisida, juga mampu memperbaiki tekstur tanah, aerasi, perkolasi dan kemampuan menahan air, menurunkan kepadatan tanah dan konsumsi material amelioran tanah lainnya.
Karakteristik material sisa pembakaran batubara memiliki sebagian kandungan unsur yang ada di dalam tanah dan sifat pozolanik hampir seperti semen, sehingga sangat cocok untuk menambah unsur hara pada tanah pada pertanian dan penghijauan.
Di Babel terdapat dua unit pembangkit berbahan batubara, yaitu PLTU Airanyir di Pulau Bangka yang menghasilkan sisa pembakaran lebih dari 12 ton per bulan dan PLTU Suge di Belitung dengan produksi lebih dari 750 ton per bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Desa Namang merupakan salah satu desa binaan PLN UIW Babel yang selama ini didampingi melalui program PLN Peduli dalam bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat," kata General Manager PLN UIW Babel Ajrun Karim di Pangkalpinang, Kamis.
Pembinaan yang dilakukan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat dan penguatan sarana prasarana yang dibutuhkan para petani di desa tersebut, salah satunya pemberian bantuan bibit padi dan juga pemanfaatan pupuk yang berasal dari sisa pembakaran batubara.
PLN UIW Babel akan terus mendukung masyarakat Desa Namang yang selama ini konsisten menanam padi untuk membantu ketahanan pangan lokal.
Ia mengatakan, sisa pembakaran batubara dapat menjaga kesuburan lahan sawah sehingga membantu meningkatkan produksi padi.
Pada program tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut, selain membantu menjaga kesuburan tanah dengan memanfaatkan sisa pembakaran batubara, PLN Babel juga memberikan bantuan bibit padi unggul.
"Semangat masyarakat Desa Namang untuk terus konsisten menanam padi membuat kami tergerak mendukung program penanaman padi ini, kami harap mereka bisa terus berdaya dan mandiri," kata Ajrun.
Kepala Desa Namang Zaiwan memberikan apresiasi atas bantuan program prasarana tanam padi yang diberikan PLN untuk para petani yang saat ini mengelola sekitar 60 hektare sawah.
"Sawah ini merupakan sumber pangan dan penghasilan bagi warga, sekarang produksi padi mampu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, bahkan belakangan ini sebagian petani sudah berhasil menjual hasil panen mereka karena produksi padi sudah mulai banyak," katanya.
Keberadaan sawah tersebut tidak hanya menguntungkan petani untuk ketahanan pangan rumah tangga tetapi juga berkembang menjadi bagian dari daya tarik wisatawan.
Beberapa waktu lalu Institut Pertanian Bogor juga tertarik melakukan penelitian dan uji coba pemanfaatan material sisa proses pembakaran batubara sebagai penetral air asam di kolam bekas tambang timah yang banyak terdapat di Babel.
Sejumlah perwakilan IPB telah melakukan kunjungan untuk mengawali pengamatan dan penelitian di Unit Pelaksana Pembangkitan Babel di PLTU Airanyir, Kabupaten Bangka.
Dosen Program Studi Silvikultur Tropika IPB Irdika Mansur mendorong pemanfaatan sisa pembakaran batubara karena material itu dinilai cocok untuk menjaga kesuburan tanah berpasir.
Material sisa pembakaran itu selain mampu memperbaiki tingkat keasaman tanah dan insektisida, juga mampu memperbaiki tekstur tanah, aerasi, perkolasi dan kemampuan menahan air, menurunkan kepadatan tanah dan konsumsi material amelioran tanah lainnya.
Karakteristik material sisa pembakaran batubara memiliki sebagian kandungan unsur yang ada di dalam tanah dan sifat pozolanik hampir seperti semen, sehingga sangat cocok untuk menambah unsur hara pada tanah pada pertanian dan penghijauan.
Di Babel terdapat dua unit pembangkit berbahan batubara, yaitu PLTU Airanyir di Pulau Bangka yang menghasilkan sisa pembakaran lebih dari 12 ton per bulan dan PLTU Suge di Belitung dengan produksi lebih dari 750 ton per bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023