Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadinparbud) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rismy Wira Maddona menyarankan rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata berbasis religi Desa Kemuja Mendo Barat harus dilakukan mandiri oleh pemerintah desa setempat.
"Saya mendukung rencana pemerintah Desa Kemuja yang ingin mengembangkan kawasan ekonomi khusus pariwisata berbasis religi, namun harus dikembangkan secara mandiri," kata dia di Sungailiat, Selasa.
Menurutnya pihaknya siap memberikan pendampingan ke pemerintah desa Kemuja jika program tersebut terealisasi dengan harapan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Konsep pengembangan wisata, tidak hanya menjual keindahan destinasi tetapi membangun kesadaran masyarakat untuk mendukung kepariwisataan di wilayah setempat.
Kepala Desa Kemuja Mendo Barat Muhammad Istohari mengatakan, pengembangan KEK pariwisata berbasis religi dengan mempertimbangkan potensi wilayah desa yang memiliki kekayaan alam yang dianggap cukup mendukung mewujudkan program tersebut.
"Kami memiliki makam bersejarah Syeikh KH Somad yang merupakan ulama sekaligus murid KH Abdurrahman Siddik, makam tersebut banyak diziarahi masyarakat baik dari dalam kota atau luar kota," jelasnya.
Dia mengatakan pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 25 hektare untuk memantapkan rencana pengembangan KEK pariwisata berbasis religi.
"Kami sudah menetapkan lokasi masing -masing destinasi wisata di area tersebut seperti rencana pembangunan mushola apung di embung desa yang merupakan waduk sumber irigasi pertanian, pondok pesantren," kata dia.
Istohari berharap dalam pengembangan dan pengelolaan program kepariwisataan di desa itu melibatkan pihak swasta yang memiliki semangat dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kedepannya saya mengingatkan warga yang berkunjung di Desa Kemuja merasa betah dan nyaman karena suasana desa yang indah. Letak geografi Desa Kemuja terletak tidak jauh dari pusat ibu Kota Provinsi Bangka Belitung sehingga mempermudah akses wisatawan berkunjung," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Saya mendukung rencana pemerintah Desa Kemuja yang ingin mengembangkan kawasan ekonomi khusus pariwisata berbasis religi, namun harus dikembangkan secara mandiri," kata dia di Sungailiat, Selasa.
Menurutnya pihaknya siap memberikan pendampingan ke pemerintah desa Kemuja jika program tersebut terealisasi dengan harapan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Konsep pengembangan wisata, tidak hanya menjual keindahan destinasi tetapi membangun kesadaran masyarakat untuk mendukung kepariwisataan di wilayah setempat.
Kepala Desa Kemuja Mendo Barat Muhammad Istohari mengatakan, pengembangan KEK pariwisata berbasis religi dengan mempertimbangkan potensi wilayah desa yang memiliki kekayaan alam yang dianggap cukup mendukung mewujudkan program tersebut.
"Kami memiliki makam bersejarah Syeikh KH Somad yang merupakan ulama sekaligus murid KH Abdurrahman Siddik, makam tersebut banyak diziarahi masyarakat baik dari dalam kota atau luar kota," jelasnya.
Dia mengatakan pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 25 hektare untuk memantapkan rencana pengembangan KEK pariwisata berbasis religi.
"Kami sudah menetapkan lokasi masing -masing destinasi wisata di area tersebut seperti rencana pembangunan mushola apung di embung desa yang merupakan waduk sumber irigasi pertanian, pondok pesantren," kata dia.
Istohari berharap dalam pengembangan dan pengelolaan program kepariwisataan di desa itu melibatkan pihak swasta yang memiliki semangat dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kedepannya saya mengingatkan warga yang berkunjung di Desa Kemuja merasa betah dan nyaman karena suasana desa yang indah. Letak geografi Desa Kemuja terletak tidak jauh dari pusat ibu Kota Provinsi Bangka Belitung sehingga mempermudah akses wisatawan berkunjung," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023