Sungailiat (ANTARA) - Kasus kekerdilan atau stunting akibat kekurangan gizi di dua lokasi fokus (Lokus) yakni di Desa Paya Benua dan Desa Petaling Banjar, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menurun setelah dilakukan intervensi selama beberapa bulan.
"Dari dua desa lokus itu tercatat kasus anak stunting tersisa enam oanak atau masuk ke batas aman stunting," kata Penjabat (Pj) Bupati Bangka M Haris di Mendo Barat, Rabu.
Berdasarkan data, angka kasus kumulatif stunting di Kabupaten Bangka yang tersebar di 10 lokus sebanyak 246 anak atau mengalami penurunan yang signifikan dibanding pada 2023 lalu yang mencapai 320 anak.
M Haris optimis target zero stunting di Kabupaten Bangka dapat tercapai berdasarkan angka penurunan kasus.
"Saya ingatkan orang tua yang mempunyai anak untuk rutin memeriksakan kesehatan di puskesmas terdekat. Hal ini untuk memastikan anak-anak tetap tumbuh sehat," katanya.
Untuk mencapai target zero stunting, kata dia, diperlukan kerja sama yang kuat antar-lembaga, swasta, dan peran masyarakat.
Penanganan kasus gizi buruk, lanjutnya, tidak dapat hanya diselesaikan oleh pihak pemerintah tanpa peran aktif pihak lain, termasuk lembaga perbankan.
Distribusi bantuan makanan tambahan bergizi untuk anak stunting seperti yang dilakukan oleh salah satu bank mitra pemerintah daerah, kara dia, dianggap sangat penting guna mempercepat pengentasan stunting yang menjadi salah prioritas program pemerintah.