Babel Creathorium menggelar talkshow nasional yang mengusung tema "Bincang Milenial dan Wirausaha, Resesi Make It Easy!" dalam rangka mencari solusi dan shifting terjadinya resesi ekonomi, yang diikuti ratusan generasi muda atau milenial dan pelaku usaha muda di Bangka.
"Diskusi ini menjadi menarik dan bermanfaat untuk mencari solusi dan shifting proyeksi resesi ekonomi dalam sebuah opportunity atau peluang," kata Founder Babel Creathorium Melati Erzaldi di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa dalam berbagai kesempatan menteri keuangan, para ekonom dan tokoh lainnya seringkali mengatakan bahwa ancaman resesi di Indonesia sudah di depan mata, meskipun probabilitas terjadinya variatif dari waktu ke waktu.
Hal ini disebabkan karena saat ini kondisi dunia multilateral yang dinamis, fluktuatif, penuh ketidakpastian, kompleks dan ambigu atau yang dikenal sebagai terminologi vuca (volatile, uncertain, complex and ambiguous) sebagai hasil dari perang Rusia-Ukraina, kenaikan harga komoditas dunia, tantangan ketahanan pangan dan energi serta yang utama disrupsi teknologi, otomatisasi dan kecerdasan buatan.
"Apapun yang akan terjadi kedepan, kita sebagai insan pembangun bangsa harus dapat membawa bangsa ini lebih maju, mandiri, dan terlepas dari middle income trap country melalui keunggulan komparatif yang saat ini kita miliki, yaitu bonus demografi, dimana anda-anda yang berada dalam ruangan ini, para milenial, adalah penentu posisi negara ini kedepan, apakah akan menjadi negara superior atau inferior," jelasnya.
UMKM sebagai penopang ekonomi bangsa menjadi primadona meski di tengah tantangan ekonomi seperti yang telah sama-sama kita saksikan, apapun penyebab resesinya, baik itu krisis ekonomi ataupun pandemi, UMKM selalu dapat menjadi salah satu penopang perekonomian bangsa," ungkapnya.
Seperti saat pandemi COVID-19 melanda dan menghantam UMKM dengan sangat telak, namun di sisi lain hal ini malah mengakselerasi UMKM untuk berdigitalisasi sehingga menjadi lebih produktif dan efisien, dalam hal produksi serta memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen dalam hal pelayanan.
Jika kita melihat data, ada 98 persen lebih UMKM skala rumah tangga dengan modal dan kapasitas usaha yang terbatas. Sedangkan usaha kecil menengah berjumlah relatif sedikit sehingga struktur pelaku usaha menjadi berongga tengah atau yang sering disebut dengan hollow middle phenomenon.
"Untuk itu kita harus berupaya agar usaha mikro kecil ini untuk naik kelas," tegasnya.
UMKM di Kepulauan Bangka Belitung mendapat tantangan naik kelas menjadi lebih tinggi karena pasar lokal yang kecil, serta tantangan lain yang menyertainya. Selalu begitu cara berpikir kita agar selalu optimis bahwa dalam setiap tantangan yang kita hadapi selalu ada solusi seperti tema talkshow hari ini, resesi, make it easy.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno melalui video tayangannya mendukung kegiatan Seminar Nasional Babel Creathorium.
Menurutnya saat ini berbagai belahan dunia Tengah menghadapi tantangan ekonomi, untuk itu digitalisasi ekonomi menjadi hal yang penting. Berdasarkan data ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 diprediksi tumbuh hingga 146 miliar USD dan berpotensi menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Dan Presiden Joko Widodo juga menargetkan 9 juta talenta digital di tahun 2030 dan 30 juta UMKM on boarding pada tahun 2023.
Melihat peluang tersebut Menparekraf mempersiapkan strategi percepatan terhadap pengembangan UMKM dari segi digitaslisasi melalui upskilling, reskilling dan terlebih generasi milenial yang menjadi ujung tombak terciptanya lapangan kerja baru berkualitas dan berkelanjutan.
"Selamat dan sukses kepada Babel Creathorium atas terselenggaranya Talkshow Nasional yang mengusung tema Peran UMKM dan Milenial di tengah isu krisis dunia. Semoga dapat menjadi wirausaha milenial yang inovatif adaptif dan kolaboratif," pungkasnya.
Kegiatan Talkshow Nasional Babel Creathorium menghadirkan sejumlah narasumber yang merupakan pakar dan ahli di bidangnya. Founder Erzaldi Institute yang juga Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Periode 2017-2022, Erzaldi Rosman juga turut hadir dan menjadi salah satu pembicaraannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023
"Diskusi ini menjadi menarik dan bermanfaat untuk mencari solusi dan shifting proyeksi resesi ekonomi dalam sebuah opportunity atau peluang," kata Founder Babel Creathorium Melati Erzaldi di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa dalam berbagai kesempatan menteri keuangan, para ekonom dan tokoh lainnya seringkali mengatakan bahwa ancaman resesi di Indonesia sudah di depan mata, meskipun probabilitas terjadinya variatif dari waktu ke waktu.
Hal ini disebabkan karena saat ini kondisi dunia multilateral yang dinamis, fluktuatif, penuh ketidakpastian, kompleks dan ambigu atau yang dikenal sebagai terminologi vuca (volatile, uncertain, complex and ambiguous) sebagai hasil dari perang Rusia-Ukraina, kenaikan harga komoditas dunia, tantangan ketahanan pangan dan energi serta yang utama disrupsi teknologi, otomatisasi dan kecerdasan buatan.
"Apapun yang akan terjadi kedepan, kita sebagai insan pembangun bangsa harus dapat membawa bangsa ini lebih maju, mandiri, dan terlepas dari middle income trap country melalui keunggulan komparatif yang saat ini kita miliki, yaitu bonus demografi, dimana anda-anda yang berada dalam ruangan ini, para milenial, adalah penentu posisi negara ini kedepan, apakah akan menjadi negara superior atau inferior," jelasnya.
UMKM sebagai penopang ekonomi bangsa menjadi primadona meski di tengah tantangan ekonomi seperti yang telah sama-sama kita saksikan, apapun penyebab resesinya, baik itu krisis ekonomi ataupun pandemi, UMKM selalu dapat menjadi salah satu penopang perekonomian bangsa," ungkapnya.
Seperti saat pandemi COVID-19 melanda dan menghantam UMKM dengan sangat telak, namun di sisi lain hal ini malah mengakselerasi UMKM untuk berdigitalisasi sehingga menjadi lebih produktif dan efisien, dalam hal produksi serta memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen dalam hal pelayanan.
Jika kita melihat data, ada 98 persen lebih UMKM skala rumah tangga dengan modal dan kapasitas usaha yang terbatas. Sedangkan usaha kecil menengah berjumlah relatif sedikit sehingga struktur pelaku usaha menjadi berongga tengah atau yang sering disebut dengan hollow middle phenomenon.
"Untuk itu kita harus berupaya agar usaha mikro kecil ini untuk naik kelas," tegasnya.
UMKM di Kepulauan Bangka Belitung mendapat tantangan naik kelas menjadi lebih tinggi karena pasar lokal yang kecil, serta tantangan lain yang menyertainya. Selalu begitu cara berpikir kita agar selalu optimis bahwa dalam setiap tantangan yang kita hadapi selalu ada solusi seperti tema talkshow hari ini, resesi, make it easy.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno melalui video tayangannya mendukung kegiatan Seminar Nasional Babel Creathorium.
Menurutnya saat ini berbagai belahan dunia Tengah menghadapi tantangan ekonomi, untuk itu digitalisasi ekonomi menjadi hal yang penting. Berdasarkan data ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 diprediksi tumbuh hingga 146 miliar USD dan berpotensi menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Dan Presiden Joko Widodo juga menargetkan 9 juta talenta digital di tahun 2030 dan 30 juta UMKM on boarding pada tahun 2023.
Melihat peluang tersebut Menparekraf mempersiapkan strategi percepatan terhadap pengembangan UMKM dari segi digitaslisasi melalui upskilling, reskilling dan terlebih generasi milenial yang menjadi ujung tombak terciptanya lapangan kerja baru berkualitas dan berkelanjutan.
"Selamat dan sukses kepada Babel Creathorium atas terselenggaranya Talkshow Nasional yang mengusung tema Peran UMKM dan Milenial di tengah isu krisis dunia. Semoga dapat menjadi wirausaha milenial yang inovatif adaptif dan kolaboratif," pungkasnya.
Kegiatan Talkshow Nasional Babel Creathorium menghadirkan sejumlah narasumber yang merupakan pakar dan ahli di bidangnya. Founder Erzaldi Institute yang juga Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Periode 2017-2022, Erzaldi Rosman juga turut hadir dan menjadi salah satu pembicaraannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2023